Liputan6.com, Jakarta - Laju properti di Kalimantan Timur nampaknya akan berdampak di tahun depan. Hal ini karena belum adanya kepastian lokasi ibu kota baru. Namun, saat ini properti sudah mulai dikembangkan oleh pengembang di sebagian wilayah Kaltim.
Pengembangan properti perumahan di gerbang bisnis Kalimantan Timur yakni Balikpapan perlahan akan memulai pergerakannya, kendati belum nampak secara masif saat ini. Tahun depan pergerakan pengembangan properti baru akan membesar setelah kepastian lokasi diperoleh.
Wakil Ketua Real Estate Indonesia atau REI Balikpapan Andi Arif mengatakan kendati Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kepindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, tetapi lokasi dan koordinat pasti lokasi belum diketahui oleh pengembang.
Advertisement
“Cuma, kami akan mengantisipasi pada tahun depan. Soalnya kita belum dapat lokasi aslinya dari ibu kota tersebut,"jelasnya.
Adapun developer lanjut dia masih takut bergerak saat ini lantaran adanya spekulan yang mulai mengerek harga lahan. Pengembang tentunya juga tidak ingin memperoleh harga lahan yang lebih tinggi untuk membangun perumahan terjangkau bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Berdasarkan data Bappenas sendiri fasilitas perumahan bagi ASN mulai dilakukan pada periode 2025—2029.
Hindari sengketa tanah, ini yang harus dilakukan Cara Urus Surat Izin Penggunaan Tanah
Selain persoalan lokasi, skema pembiayaan melalui swasta juga belum banyak diketahui bersamaan dengan skema investasi yang ditawarkan oleh pemerintah. Pengembang baru mulai bergerak jika sudah memahami dan memperoleh informasi terkait dua hal tersebut.
“Hal itu sesuai dengan prinsip ekonomi kalau investasi tanah besar sementara harga rumah kecil akan menjadi kurang menarik,” tekannya.
Namun, dia menekankan isu pemindahan ibu kota tersebut merupakan angin segar setelah melesunya bisnis perumahan di Balikpapan. Dia memperkirakan selama periode 2018 - 2019 penurunan penjualan rumah terjadi hampir 50 persen untuk rumah tipe komersil. Sementara untuk rumah murah atau FLPP turun sebesar 10 persen.
Baca selengkapnya: Informasi lengkap wilayah Jakarta Pusat
Sementara itu, menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional merencanakan koordinat lokasi pembangunan ibu kota baru berada di Kecamatan Sepaku dan Semboja.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasiona/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan jumlah luasan lahan yang dicadangkan di dua lokasi tersebut sebesar 180.000 ha dan untuk pembangunan pertama seluas 40.000 ha lahan.
“Koordinatnya sudah ada, sudah ada petanya, kira-kira Kecamatan Sepaku dan Semboja. Di dua lokasi itu,” katanya.
Bambang pun menegaskan bahwa saat ini yang dipindahkan ke Kaltim terkait dengan pusat pemerintahan. Selama ini Jakarta sebagai ibu kota menanggung beban yang berat. Tak hanya soal kepadatan penduduk, tetapi juga sebagian besar kegiatan di Indonesia berpusat di Jakarta
"Jakarta jadi sangat padat akibat apa, beban demikian konsentrasi karena sebagai pusat segalanya. Pusat perdagangan 20 persen di Jakarta, keuangan hampir separuh kegiatan keuangan Indonesia ada di Jakarta. Jasa perusahaan hampir 70 persen basisnya di Jakarta, pemerintahan hampir 50 persen, jasa pendidikan 72 persen,"imbuhnya.
Milenial paling antusias beli rumah! Ketahui informasi lengkapnya lewat Rumah.com - Property Affordability Sentiment Index!
Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta memiliki 10,3 juta penduduk. Sementara jika ditambah sebagai wilayah Metropolitan Jabodetabek dan Punjur (Puncak Cianjur) penduduknya hampir 33 juta orang.
“Ini bukan salahnya Jakarta, bukan salah Gubernur. Jakarta jadi seperti ini karena beban yang luar biasa dan konsentrasi yang luar biasa,” tekannya.
Temukan lebih banyak lagi panduan dan tips membeli rumah dalam Panduan dan Referensi.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah