Keunikan Jejak Ramadan di Berbagai Dunia

Keunikan selama Ramadan itu terjadi karena budaya dan tradisi yang berbeda dari setiap negara. Mulai dari tradisi sahur, berbuka puasa, hingga kegiatan religius yang melibatkan masyarakat, semuanya memberikan warna tersendiri dalam perayaan Ramadan di setiap tempat.

oleh Algyano Rosadita diperbarui 30 Mar 2023, 15:18 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023, 15:18 WIB
Ilustrasi pasar Ramadan/Shutterstock-Anansing
Ilustrasi pasar Ramadan/Shutterstock-Anansing.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, di mana selama sebulan penuh mereka berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam. Selama bulan ini, banyak tradisi dan kebiasaan unik yang dilakukan umat Muslim di seluruh dunia dalam rangka merayakan bulan suci ini.  

Ya, keunikan selama Ramadan itu terjadi karena budaya dan tradisi yang berbeda dari setiap negara. Mulai dari tradisi sahur, berbuka puasa, hingga kegiatan religius yang melibatkan masyarakat, semuanya memberikan warna tersendiri dalam perayaan Ramadan di setiap tempat.

Berikut ini adalah beberapa contoh tradisi dan kebiasaan unik yang dilakukan oleh umat Muslim di berbagai dunia selama bulan Ramadan. 

India

Salah satu orang yang bertugas untuk membangunan sahur di Old Delhi/Timesofindia.com
Salah satu orang yang bertugas untuk membangunan sahur di Old Delhi/Timesofindia.com

Berasal dari zaman Mughal, "Seheriwalas" (juga disebut zohridaar) di Old Delhi adalah tradisi yang sangat sakral di India. Seheriwalas di Old Delhi membangunkan orang-orang dengan datang kerumah-rumah untuk membangunkan mereka agar dapat sahur tepat waktu. 

Para pemuka agama di kota ini akan menyerukan doa dan nama-nama Allah dan Nabi Muhammad dalam ode yang indah untuk tradisi di bulan Ramadan. Tradisi ini bertujuan untuk memastikan semua orang di lingkungan itu terjaga untuk sahur sebelum salat subuh. 

Mesir

Ilustrasi lampion khas Ramadan/Shutterstok-Tamer Adel Soliman.
Ilustrasi lampion khas Ramadan/Shutterstok-Tamer Adel Soliman.

Afrika Selatan

Di Mesir, tradisi unik selama bulan Ramadan adalah "fanoos" atau lampu kertas, di mana orang-orang membuat dan menjual lampu kertas yang indah dan menghias kota-kota selama bulan suci ini. Selain itu, di Mesir juga terdapat tradisi "fanousiya" di mana anak-anak membuat dan memainkan alat musik tradisional yang disebut "tanoura" selama bulan Ramadan. 

Namun seiring perkembangan zaman fanoos juga mengalami perkembangan. Kertas yang dipakai sebagai pemberi warna pada lampu juga sudah mulai diganti dengan kaca berwarna. Lampion tradisional versi Mesir kuno yang sebelumnya dibuat dari campuran kuningan dan kertas-kertas berwarna, kini hadir dengan berbagai desain yang mengikuti budaya pop. 

Agar anak-anak tak melupakan fanoos, banyak pedagang yang mengukir lampion tersebut dengan karakter kartun atau gambar pemain sepak bola terkemuka, salah satuya adalah Mohamed Salah. 

Meskipun lampion khas Mesir masuk bagian dari elemen dekoratif, namun telah menjadi bagian penting dari perayaan Ramadan. Sejak abad pertengahan, lampion ini pun tersebar luas di Asia, terutama Indonesia, Malaysia, serta negara-negara Arab, seperti Yordanian, Lebanon, dan Uni Emirat Arab. 

Ilustrasi salat setelah penentuan awal Ramadan/YouTube The Human's Narrative
Ilustrasi salat setelah penentuan awal Ramadan/YouTube The Human's Narrative

Dalam tradisi unik pada masa Ramadan di Afrika Selatan, "pengamat bulan", atau "maan kykers" di Afrika, akan berdiri di atas Signal Hill, di Sea Point Promenade, atau di Three Anchor Bay dan menyatakan kapan Idulfitri akan terlaksana. 

Tradisi ini dimulai sejak tahun 1945 oleh organisasi The Crescent Observers Society dan diumumkan secara langsung melalui Radio Voice of the Cape. Ditunjuk langsung oleh Dewan Yudisial Muslim Afrika Selatan, tradisi khusus ini menandai akhir Ramadan dan merayakan tradisi melihat bulan sabit pertama dengan mata telanjang. 

Ilustrasi nafar selama Ramadan di Maroko/Moroccoworldnews.com
Ilustrasi nafar selama Ramadan di Maroko/Moroccoworldnews.com

Maroko

Di Maroko pada saat menjelang waktu sahur terdapat suatu tradisi yang unik yang disebut Nafar. Para pemuda akan mulai berkeliling dengan meniupkan terompet yang menandakan waktu untuk sahur serta karena bunyinya yang cukup bising jadi mampu untuk sekaligus membangunkan orang-orang sekitar. 

Tradisi indah ini mempertemukan masyarakat dalam perayaan suasana khusus Ramadan, terutama sekitar salat subuh. Melodi kota nafar adalah bagian yang sering dicintai semua orang di Maroko selama bulan suci dan istimewa 

Indonesia

Pasar takjil di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Ramadhan 2023. (Merdeka/Rahmat Baihaqi)
Pasar takjil di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Ramadhan 2023. (Merdeka/Rahmat Baihaqi)

Tidak kelewatan Indonesia juga memiliki tradisi uniknya sendiri selama masa bulan Ramadan. Pasar dadakan yang sering muncul untuk menjajakan takjil selama bulan Ramadan secara serentak menjadi suatu yang unik dan khas dalam masa bulan Ramadan di Indonesia. 

Tradisi yang disebut juga sebagai Pasar Ramadan ini biasanya mulai muncul sekitar jam 4 menuju magrib. Jajanan kue pasar dan berbagai makanan ringan lainnya tersedia komplit dalam pasar dadakan yang terbangun semasa bulan Ramadan di Indonesia.  

Nah, ngomong-ngomong soal jajanan pasar yang menjual berbagai makanan ringan selama Ramadan, bagi kamu yang ingin menyantapkan bersama keluarga dan orang tersayang, sekarang dapat dipesan melalui Manisdansedap.com. 

Ini adalah platform yang hadir untuk mendukung pemilik UMKM, khususnya yang menawarkan pre-order kuliner di seluruh Nusantara. Platform ini merupakan bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) sebagai Digital Media Network yang juga menaungi Liputan6.com, Merdeka.com, KapanLagi.com, Dream.co.id, Brilio.id, Fimela.com, Bola.com, Bola.net, dan Otosia.com, platform ini memudahkan penikmat kuliner untuk menemukan dan memesan beragam produk dari seller PO.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya