Antisipasi Teror, Bali Dijaga Ekstra Ketat

Pengamanan itu didasarkan temuan dokumen dari jaringan Santoso yang menyebutkan kepolisian sebagai salah satu target aksi terorisme.

oleh Yudha Maruta diperbarui 31 Des 2015, 10:45 WIB
Diterbitkan 31 Des 2015, 10:45 WIB
Antisipasi Teror Santoso, Personel Bersenjata Siaga di Bali
Pengamanan di Polsek didasarkan temuan dokumen dari jaringan Santoso yang menyebutkan kepolisian sebagai salah satu target aksi terorisme. (Liputan6.com/Yudha Maruta)

Liputan6.com, Denpasar - Ancaman serangan teror oleh jaringan Santoso disikapi serius jajaran Polda Bali. Jelang perayaan pergantian tahun, pengamanan di kantong-kantong padat wisatawan dan warga asing telah ditingkatkan sejak beberapa hari terakhir. Salah satu yang diprioritaskan adalah kawasan wisata Kuta.

Kawasan yang akan dibanjiri wisatawan domestik dan internasional itu kini diamankan ekstra ketat dengan menetapkan kawasan pantai dan Monumen Ground Zero sebagai kawasan Ring I. Dua personel kepolisian akan berpatroli di setiap radius 10 meter.


Pengamanan superketat itu juga berlaku di kantor polsek-polsek se-Bali dengan menyiagakan personel tambahan di setiap Polsek. Pengamanan itu didasarkan temuan dokumen dari jaringan Santoso yang menyebutkan kepolisian sebagai salah satu target aksi terorisme.

Di kantor Polsek Denpasar selatan dan Polsek Denpasar Barat, misalnya, sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap bersiaga sejak Rabu, 30 Desember 2015. "Sebanyak 12 personel Sabhara dan 10 personel Brimob disiagakan di polsek," ujar Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nanang Prihasmoko, Kamis (31/12/2015).

Ia mengakui pengamanan ekstra itu memang terkait ancaman yang muncul terhadap kepolisian. "Tujuannya masih sama, yaitu antisipasi ancaman teroris," ujar Nanang.

Pengamanan ekstra ketat tersebut akan terus dilaksanakan hingga perayaan malam Tahun Baru 2016 usai.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya