Kereta Bogowonto Tabrak Mesin Pengeras Aspal, 1 Luka

PT KAI akan mengajukan klaim ganti kerugian terhadap kejadian ini.

oleh Aris Andrianto diperbarui 11 Jan 2016, 23:29 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2016, 23:29 WIB
20151130-KAI-Bangun-JPO-Jakarta-YR
Proyek pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Stasiun Pasar Minggu Baru, Jakarta (30/11). Proyek yang menghabiskan dana APBD sekitar Rp 800 juta merupakan upaya mengurangi angka kecelakaan di lintasan kereta api. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Purwokerto - Kereta Bogowonto dengan rute Lempuyangan Yogyakarta - Pasar Senen Jakarta menabrak mesin pemadat aspal atau tendem roller di perlintasan tidak terjaga di Desa Kalibagor Kecamatan Kebumen.

Akibat kejadian tersebut, tendem roller terguling dan pengemudinya harus dilarikan ke RS Siaga Medika Kebumen karena luka parah.

Sementara lokomotif kereta Bogowonto mengalami beberapa kerusakan dan harus berhenti luar biasa di Stasiun Wonosari untuk pemeriksaan kerusakan.

"Lokomotif CC 2061345 yang menarik rangkaian kereta Bogowonto masih bisa meneruskan perjalanan sampai ke Purwokerto untuk selanjutnya diganti dengan lokomotif lain," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, Senin (11/1/2016).

Surono mengatakan, sekitar pukul 10.32 WIB tendem roller yang sedang digunakan untuk proyek pengaspalan jalan di sekitar lokasi kejadian, akan berpindah ke sisi selatan jalur rel kereta. Sementara dari arah timur sudah terdengar suara klakson kereta api yang memberi tanda akan  ada kereta yang lewat.


Tendem roller yang dikemudikan Zainuri (34), warga Desa Tepis Kidul RT 02/01, Kecamatan Bulus Pesantren Kabupaten Kebumen dan dikawal pembantunya, Rohmadi (34) penduduk Desa Kritik Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen,  tetap menyeberangi perlintasan kereta yang tidak terjaga tersebut.

 "Lokasi jalur rel di sebelah timur perlintasan memang lengkung, sehingga kereta tidak terlihat dari kejauhan. Tapi sebenarnya masinis sudah membunyikan semboyan 35 sebagai prosedur tetap setiap akan melewati perlintasan.  Mestinya dia harus berhenti tunggu kereta lewat dulu," kata Surono.

Surono mengaku menyayangkan kejadian itu. "Mereka tidak koordinasi saat akan melintasi perlintasan sehingga terjadi kecelakaan. Setiap alat berat yang akan melintasi jalur kereta yang tidak terjaga, wajib berkoordinasi dengan PT KAI untuk menjaga keselamatan," ujar dia.

Hal ini karena kecepatan alat berat yang relatif pelan serta rodanya riskan nyangkut di rel. Sehingga sangat rawan terjadi kecelakaan ketika ada kereta yang melintas.

Tuntut Ganti Rugi

PT KAI akan mengajukan klaim ganti kerugian terhadap kejadian ini. Beberapa komponen lokomotif yang mengalami kerusakan tersebut antara lain bumper, cow hanger, kran dan saluran air brake, lampu kabut dan 3 buah lampu semboyan hancur serta slang perangkat pemasir lokomotif juga mengalami kerusakan.

Surono menambahkan, nilai kerugian PT KAI akibat kejadian tersebut mencapai sekitar Rp 27,5 juta. Jumlah tersebut meliputi kerugian akibat kerusakan peralatan lokomotif sebesar sekitar Rp 21 juta dan kerugian akibat keterlambatan perjalanan sebesar Rp 6,5 juta.

KA Bogowonto diawaki masinis Nurohman dan asisten masinis Gunawan. Kereta ini membawa rangkaian 10 gerbong ekonomi AC, terdiri dari 8 gerbong ekonomi AC, 1 gerbong kereta makan dan 1 gerbong pengangkut barang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya