200 Eks Gafatar Jabar Ditampung di Kantor Dinsos

Dinas Sosial Jawa Barat menyediakan 3 balai yang dimilikinya di Jalan Amir Machmud, Cimahi, untuk menampung hampir 200 eks Gafatar.

oleh Arie Nugraha diperbarui 27 Jan 2016, 09:39 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2016, 09:39 WIB
mantan anggota Gafatar
mantan anggota Gafatar di Bandung (Liputan6.com/ Arie Nugraha)

Liputan6.com, Bandung - Hampir 200 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jawa Barat tiba di Kantor Dinas Sosial Jalan Amir Machmud, Cimahi, pada jam 18.30 WIB, dari lokasi penampungan di Jakarta. Seluruh anggota Gafatar itu berangkat dari Jakarta pukul 15.00 WIB, menggunakan 3 unit bus Damri, Selasa 26 Januari 2016.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Jawa Barat Tatang Subarna mengatakan mereka merupakan rombongan pertama yang pulang dari Kalimantan Barat.

"Sesuai dengan informasi yang kami peroleh dari Kementerian Sosial yang dinyatakan sebagai penduduk Jawa Barat itu, jumlahnya 192 sekarang. Angkatan pertama kali ya, karena ini masih ada juga warga Jawa Barat sudah sampai Jakarta," ujar Tatang di Cimahi, Selasa 26 Januari.

Tatang mengatakan, tahap pertama yang dilakukan pihaknya adalah mendata terlebih dahulu identitas dan asal daerah setiap anggota Gafatar. Dari seluruh jumlah anggota Gafatar yang tiba di Kantor Dinas Sosial kemarin, tidak seluruhnya berasal dari Jawa Barat. Beberapa di antaranya ada yang berasal dari Jakarta yang terbawa dalam rombongan.

"Jadi ini juga langkah pertama sesuai dengan perintah Bapak Gubernur, kita harus menerima secara manusiawi di sini," imbuh dia.

Ditampung di Dinsos Jabar

Dinas Sosial Jawa Barat menyediakan 3 balai yang dimilikinya di Jalan Amir Machmud, Cimahi, untuk menampung hampir 200 anggota Gafatar yang dipulangkan dari Kalimatan Barat. 3 balai itu, masing-masing dapat menampung 300an orang dengan sistem barak lengkap seperti sarana mandi, cuci dan kakus. Salah satu balai yang dipakai adalah Balai Pemberdayaan Bina Remaja.

Tatang Subarna mengatakan, untuk sementara waktu seluruh anggota Gafatar itu dipisahkan lokasi penginapannya berdasarkan jenis kelamin.

"Karena kita juga belum mengetahui mana yang suami istri, mana yang 1 keluarga, akhirnya kita berdasarkan kebijakan pimpinan dipisah antara laki-laki dan perempuan. Termasuk antara perempuan dan anak-anak bisa disatukan. Untuk laki-laki sementara dipisah, sebelum ada identitas yang betul-betul bisa dipakai untuk mengindentifikasi," ujar dia.

Tatang mengatakan, nantinya di 3 balai penampungan tersebut, para mantan anggota Gafatar disediakan makanan dan minuman yang layak bagi seluruh kalangan usia, dari dapur umum yang mereka dirikan.

Sedangkan untuk mengecek secara detail kondisi kesehatan mantan anggota Gafatar, kata Tatang, Dinas Sosial menyediakan satu posko dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Barat.

Hari ini, Dinas Kesehatan Jawa Barat akan memberikan terapi penyembuhan trauma  bagi seluruh anggota Gafatar. Hal itu ditujukan khususnya bagi perempuan dan anak-anak kelompok Gafatar. Kondisi fisik para anggota Gafatar yang dipulangkan itu, secara kasat mata tidak dalam keadaan bersih serta kesehatan yang menurun.

Kebutuhan Sehari-hari

Menurut Tatang, kebutuhan sehari-hari yang disediakan untuk para anggota Gafatar itu terdiri dari sandang, pangan dan papan.

"Kita sudah merencanakan pemenuhan kebutuhan dasar. Dari mulai makan, sabun mandi termasuk celana dalam, pembalut wanita, popok sekali pakai untuk bayi. Kita siapkan insya Allah, sesuai pesan Pak Gubernur seperti itu," ujar Tatang.

Tatang mengatakan, untuk kebutuhan pakaian, 200 baju dan celana yang akan diberikan. Makanan khusus bayi juga disediakan bagi eks anggota Gafatar yang memiliki bayi di bawah usia 3 tahun.

Dia mengatakan, seluruh kebutuhan dasar bagi anggota Gafatar ini diberikan langsung pada Selasa, kecuali bantuan berupa pakaian, karena harus mendata jumlah anggota tersebut dari jenis kelamin dan usia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya