Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman berjanji akan memfasilitasi kelanjutan pendidikan anak-anak dari mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jawa Timur.
"Anak-anak mantan anggota kelompok eks Gafatar yang telah dipulangkan ke daerahnya masing-masing harus didaftar kembali sesuai jenjang pendidikannya," ucap Saiful saat dikonfirmasi Liputan6.com di Surabaya, Jatim, Rabu (27/1/2016).
Dia menyatakan, untuk anak yang mau ujian, pihaknya masih menunggu aturan dari kementerian pusat. Sebab, jelang ujian sekolah, baik bagi siswa SD/MI, maupun ujian nasional bagi siswa SMP/MTs dan SMA/SMK/MA sudah masuk daftar nominasi sementara (DNS).
Baca Juga
"Tapi jika melihat aturan sebelumnya, yang siswa yang tidak masuk DNS bisa mengikuti ujian kejar paket atau Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)," ujar dia.
"Kita tunggu aturan dari pusat karena bagaimanapun mereka anak-anak ini agar tidak di-bully, akan ada bimbingan khusus dulu sebelum mereka masuk ruang kelas bersama siswa lain," imbuh Saiful.
Dia mengatakan, anak-anak itu akan masuk kelas layanan khusus terlebih dulu bersamaan masuk ke sekolah formal. Semua harus terdata dulu, karena siswa home schooling pun harus terdata.
276 Eks Anggota Gafatar Sakit
Sementara itu, posko kesehatan yang berada di penampungan Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan Kependudukan Jawa Timur, Jalan Margorejo 74, Surabaya menangani 276 pasien eks anggota Gafatar.
"Mulai hari pertama hingga hari ini kami menangani 276 orang yang mengalami gangguan masalah kesehatan," kata Didik salah satu tim medis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Selasa 26 Januari 2016.
Dia menjelaskan, gangguan kesehatan yang dialami eks Gafatar rata-rata diare, gatal-gatal, batuk, demam gejala flu, kaki lecet akibat anak anak bermain bola.
Didik mengatakan, ada 3 pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Haji Surabaya, yakni perempuan asal Kediri dengana nama Mamik Kasiati (28).
"Untuk saat ini sudah dipulangkan yakni pasien yang mengalami persiapan persalinan itu, Sedangkan masih ada lagi rujukan dari salah satu pasien yang mengalami abses (pusar bernanah). Saat ini masih dalam masa opname dan pasien yang hanya perlu di observasi saja karena mengalami diare," ucap Didik.
Advertisement