Sesuai Petunjuk Dewa, Tak Ada Cap Go Meh di Makassar

Petunjuk yang diterima dari ritual di sejumlah klenteng isinya sama, Cap Go Meh tidak dilaksanakan di Makassar.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jan 2016, 07:04 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2016, 07:04 WIB
Kemeriahan Malam Perayaan Cap Go Meh di Bogor
Puluhan lampion menghiasi malam perayaan Cap Go Meh di Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/3/2015). Malam perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor berlangsung meriah. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Makassar - Perayaan Cap Go Meh sebagai rangkaian peringatan Tahun Baru Cina (Imlek) yang jatuh pada 8 Februari 2016 tidak dilaksanakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Tahun ini tidak dilakukan Cap Go Meh. Setelah dilakukan prosesi 'Pappoe' atau meminta doa kepada dewa-dewa di klenteng sehingga keluar petunjuk Cap Gomeh tidak usah digelar," kata Ketua Ikatan Pemuda Thionghoa Sulsel, William Lauri di Makassar, seperti dilansir di Antara, Rabu (27/01/2016).

Ia menjelaskan proses Pappoe adalah sebuah ritual menggunakan sumpit dalam wadah yang diguncang-guncang sampai keluar salah satu sumpit dalam wadah tersebut. Sumpit yang keluar kemudian dipercaya untuk dijadikan petunjuk.

Selain itu Poppoe sering digunakan dalam hal permohoan pelaksanaan kegiatan maupun pencaraian jodoh serta proses kehidupan selanjutnya. Bisa juga untuk semacam prediksi dan perintah dari dewa-dewa ketika akan melaksanakan hajatan.

"Hampir semua klenteng melakukan Poppoe dan hasilnya rata-rata sama petunjuknya Cap Go Meh tahun ini di tiadakan, tapi tetap ada rangkaian acara lainnya, hasil dari pertemuan lalu," ujar anggota DPRD Kota Makassar ini.

Kendati perayaan Cap Gomeh ditiadakan tahun ini, namun pihaknya tetap melaksanakan perayaan Imlek dengan berbagai kegiatan seperti bakti sosial, temu hati atau 'Open House' di Gedung Bamboden jalan Gunung Latimojong, pentas budaya hingga Jappa-Joka disebut 'Kia-kia.

"Tetap ada kegiatan imlek, tahun ini adalah 'Monyet Api'. Meski Cap Go Meh seperti tahun lalu di gelar di jalan Sulawesi, tahun ini diganti dengan kegiatan Jappa-Joka, ujar Wiliam.

Wiliam juga mengatakan, nantinya jalan Sulawesi ditutup kemudian panitia memasang tenda dengan aneka jenis makanan, tentunya orang akan berjalan kaki dan bisa menikmati makanan.

Cap Go Meh atau Hokkien adalah perayaan hari ke-15 sekaligus jadi hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya