Liputan6.com, Jambi - Jambi menjadi salah satu daerah langganan banjir setiap tahun. Untuk menanggulangi banjir ini, pemerintah pusat mengucurkan dana Rp 278 miliar.
Direktur Jendral (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Mudjiadi mengatakan, sebagian besar banjir di Jambi diakibatkan curah hujan yang tinggi. Sehingga sejumlah anak sungai Batanghari meluap dalam sepekan terakhir. Akibatnya, aktivitas warga terganggu.
Banjir telah menggenangi pemukiman dan lahan pertanian milik warga serta merendam jalan utama setinggi 30 centimenter di daerah itu. Namun air belum sampai ke rumah warga yang umumnya bertiang, warga pun masih tetap bertahan di rumah mereka.
"Untuk itu, kita (Kementrian PU) berkomitmen menanggulanginya," ujar Mudjiadi saat memantau lokasi banjir di Kelurahan Danau Sipin, Kota Jambi, Rabu 27 Januari 2016.
Untuk penanganan banjir di Jambi, kata Mudjiadi, Kementerian PU telah melakukan kontrak bersama Pemprov Jambi untuk pengendalian banjir. Salah satunya dengan mendirikan pintu masuk di beberapa anak sungai yang selama ini mengalir menuju sungai Batanghari.
Baca Juga
Kontrak kerjasama pengendalian banjir itu sebesar Rp278 miliar yang nantinya akan diberikan secara bertahap. Di mana perjanjian kontrak sudah berjalan 2 tahun.
"Tahun ini akan kita bantu 5 pompa air. Selanjutnya akan kita tambah hingga perjanjian kontraknya habis di 2017," jelas dia.
Namun, jika nantinya beberapa proyek penanggulangan banjir tak kunjung selesai hingga masa kontrak habis. Maka tidak menutup kemungkinan adanya perpanjangan kontrak dengan tambahan anggaran baru.
"Yang menjadi masalah adalah, air permukaan sungai Batanghari sekarang lebih tinggi dari wilayah Kota Jambi," kata Mudjiadi.
Sementara itu, Pejabat Gubernur Jambi, Irman menyatakan, Provinsi Jambi kini sudah siap menghadapi banjir. Sejumlah persiapan sudah dilakukan mulai dari antisipasi hingga penanganannya.
"Kami sudah rapat dengan Menko PMK beberapa waktu lalu, semua Gubernur dikumpulkan. Provinsi Jambi pertama dinyatakan siap menghadapi banjir," ujar Irman.
Irman menyebutkan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, warga Jambi yang berada di kawasan daerah aliran sungai (DAS) sudah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan meluapnya air sungai secara tiba-tiba.
Ketinggian air sungai Batanghari berdasarkan alat pengukur di kawasan Taman Rajo, Kota Jambi sudah mencapai 13,20 meter. Artinya, sudah masuk siaga 4.
"BPBD se-Provinsi Jambi saat ini terus melakukan pemantauan di daerah-daerah rawan banjir. Disamping itu sudah disiapkan posko siaga di setiap kabupaten karena air sudah mulai masuk ke permukiman warga di pinggiran sungai," ujar Irman.