Liputan6.com, Palembang - Berseragam putih abu, seorang anak perempuan membentangkan kain bertuliskan #PalembangEMAS. Di belakangnya terdapat tumpukan sampah dibiarkan tak terurus di sisi kiri kanan jalan.
Itu adalah gambaran foto yang diunggah oleh akun instagram @anikeptw_. Ia sengaja mengunggah tumpukan sampah yang bertebaran di Lorong Al Kadir Kelurahan 13 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), untuk menyindir Wali Kota Palembang Harnojoyo.
Pemilik akun adalah pelajar SMA di Palembang bernama Anike Pratiwi. Ia sengaja menyindir pemerintah dengan menyinggung akun instagram Wali Kota Palembang @harno.joyo karena kesal lingkungannya tidak jua diperhatikan pemerintah.
Padahal, pemerintah menggembar-gemborkan slogan Palembang EMAS yang merupakan akronim dari Elok, Madani, Aman dan Sejahtera.
Baca Juga
"Yah beginilah tampak jalanan yang kulalui setiap hari, pergi pulang sekolah selalu melewati jalan yang penuh dengan tumpukan sampah. Jalanan yang mempunyai bau yang tidak sedap," tulis Anike di akun instagramnya, Selasa 9 Februari 2016.
"Yang lain sibuk dengan gencar membersihkan jalanan,membangun bangunan yang baru, namun kelihatan berbeda dengan keadaan yang di luar sana. Jalanan ini tampak tak pernah diurus, penuh sampah dan sangat buruk, salam #Palembangemas."
Posting-an Anike langsung direspon Wali Kota Palembang. Pada Kamis (10/2/2016) pagi, Harnojoyo langsung bergerak ke lokasi yang dimaksud untuk meninjau secara langsung. Ia mendapati lokasi yang dimaksud sesuai dengan gambaran Anike, yaitu penuh sampah, berbau menyengat, dan sangat memprihatinkan.
Advertisement
Ia langsung menghubungi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Palembang untuk menyelesaikan tumpukan sampah di Lorong Kadir. Selain itu, Harnojoyo juga akan memberi batas pagar di lokasi tersebut agar warga tidak lagi membuang sampah di lokasi tersebut.
"Setelah ini selesai nanti kita pagar, minta lurah dan camat kordinasikan bersama warga," ujar Harnojoyo.
Dari penuturan Hansen (27), warga Lorong Kadir Kelurahan 13 Ulu Palembang, tumpukan sampah itu bukan berasal dari warga sekitar. "Banyak pedagang-pedagang dari pasar yang sengaja membawa gerobak dan menaruh sampahnya di sini. Kami sangat terganggu, baunya menyengat," keluh Kadir.