Dikabarkan Tersesat, 5 Pendaki Gunung Marapi Selamat

Mereka tersesat lantaran melewati jalan yang tidak biasa digunakan dalam pendakian Gunung Marapi.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mar 2016, 15:01 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2016, 15:01 WIB
Aktivitas Gunung Marapi yang berstatus waspada terlihat masih mengeluarkan asap putih tebal, dilihat dari Kabupaten Agam, Sumbar. (Antara)

Liputan6.com, Bukittinggi - Sebanyak 5 pendaki yang dikabarkan tersesat saat mendaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Minggu, 6 Maret 2016 telah ditemukan pagi tadi. Kelimanya ditemukan dalam keadaan sehat.

"Para pendaki ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB dalam keadaan sehat karena mereka memiliki perlengkapan yang memadai saat melakukan pendakian," kata anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Jais saat dikonfirmasi dari Bukittinggi, Sumbar, seperti dilansir dari Antara Senin (7/3/2016).

Dia menyebutkan tim evakuasi yang terdiri atas anggota TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, PMI Kabupaten Agam, dan warga sekitar menemukan para pendaki di sekitar daerah Kayu Sembilan.

"Saat ini tim evakuasi dan para pendaki sedang dalam perjalanan. Bila kondisi cuaca tetap cerah atau mendukung seperti saat ini, diperkirakan akan sampai di bawah sekitar pukul 13.00 WIB," tutur dia.

Jais menuturkan para pendaki tersebut tersesat lantaran melewati jalan yang tidak biasa digunakan dalam pendakian di Gunung Marapi.

"Biasanya pendaki menggunakan jalur dari Koto Baru, sementara mereka naik dari daerah Badorai," kata dia.

Menurut Camat Sungai Pua Handria Asmi, kelima pendaki berangkat pada Sabtu malam, 5 Maret 2016 pukul 21.00 WIB.

"Para pendaki itu merupakan siswa yang bersekolah di Sungai Pua," tutur Asmi.

Ia merinci, tiga pendaki merupakan warga Sungai Pua bernama Abdul, Sarif, dan Fidhel. Sementara satu pendaki berasal dari Payakumbuh bernama Fikri dan sisanya merupakan warga Canduang bernama Isnan.

Aparat mengetahui kelima pendaki Gunung Marapi itu tersesat setelah seorang pendaki menghubungi keluarga menggunakan telepon genggam pada Minggu 6 Maret 2016 pukul 13.00 WIB.

"Dari informasi itu, kami langsung membentuk dua tim yang berangkat pada sore dan pagi hari untuk mencari dan menyelamatkan mereka," kata Asmi,.

Para pendaki masih bisa berkomunikasi dengan petugas pencari. Karena itu, tim dengan segera bisa menemukan mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya