Liputan6.com, Manado - Meski keluarga besar sudah menyiapkan penyambutan serta ibadah syukur di Manado, Kapten Kapal Brahma 12 Peter Tonsen Barahama yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf itu belum juga kembali ke Manado. Peter memilih mengunjungi kakaknya di Batam yang juga seorang pelaut.
"Kami belum kembali ke Manado. Ini masih bersama Peter di Batam," ujar Sofitje Salemburung, ibunda Peter saat dihubungi, Kamis (5/5/2016) pagi.
Menurut Sofitje, kepergian ke Batam atas permintaan kakak tertua Peter yakni Rein Barahama. Ia merupakan salah satu pembuka jalan Peter berkarir sebagai pelaut.
"Peter bisa melaut juga karena bimbinganRein. SaatPeter dan kawan-kawannya dibebaskan AbuSayyaf, kakaknya minta agar kami ke Batam, sebelum balik ke Manado," ujar Sofitje.
Baca Juga
Menurut Sofitje, mereka akan berada di Batam selama beberapa hari untuk beristirahat di sana. "Belum pasti kapan akan kembali ke Manado. Mungkin satu dua hari lagi," ujar Sofitje.
Sofitje dan suaminya Charlos Barahama sejak Selasa, 3 Mei 2016, berangkat ke Jakarta untuk menjemput Peter. Sementara itu, sanak keluarga Peter di Manado sudah menyiapkan acara penyambutan dan ibadah syukur.
"Sejak dengar Peter dan kawan-kawan dibebaskan, tapi sudah membenahi rumah ini. Karena banyak keluarga yang datang dari Sangihe dan Bitung," ujar salah satu kerabat eks sandera Abu Sayyaf itu yang ditemui di Kelurahan Bailang, Kecamatan Tuminting, Manado.