Liputan6.com, Jakarta - Sumedang dipilih sebagai pusara penyanyi dan juga pencipta lagu senior, Deddy Dores. Perhatian masyarakat Indonesia pun terarah ke kota seluas 1.518.33 kilometer persegi itu.
Tak banyak yang tahu, pada mulanya Kabupaten Sumedang adalah sebuah kerajaan bernama Kerajaan Tembong Agung. Rajanya bernama Prabu Galuh Hadji Adji Putih atau Adji Purwa Sumedang.
Seperti dikutip dari laman Kemendagri.go.id, Rabu (18/5/2016), pada masa pemerintahan Prabu Tuntang Buana yang juga dikenal dengan sebutan Prabu Tadjimalela, Kerajaan Tembong Agung berubah nama menjadi Kerajaan Sumedang Larang.
Masa kejayaan Kerajaan Sumedang Larang mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Pangeran Angka Widjaya atau dikenal dengan sebutan Prabu Geusan Ulun. Dia dinobatkan sebagai Prabu Sumedang Larang oleh Prabu Siliwangi pada 22 April 1579.
Baca Juga
Penobatan ini menjadi titik awal berkembangnya Kabupaten Sumedang sebagai sebuah pemerintahan yang memiliki otoritas penuh. Karena itulah tanggal 22 April ditetapkan sebagai hari jadi Kota Sumedang.
Seperti dikutip dari Sumedangkab.go.id, kerajaan ini dikenal luas hingga ke pelosok Jawa Barat dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah selatan sampai dengan Samudera Hindia, wilayah Utara sampai Laut Jawa. Sementara wilayah Barat sampai dengan Cisadane dan wilayah Timur sampai dengan Kali Pamali Kabupaten Brebes.
Kini di tanah bekas kerajaan besar itu, jenazah Deddy Dores bakal bersemayam. Pria yang identik dengan kacamata hitamnya itu menutup usia di bilangan 65 tahun.
Deddy Dores meninggal dunia sekitar pukul 23.45 WIB pada Selasa 17 Mei 2016 di Rumah Sakit International Bintaro, Tangerang Selatan.