Liputan6.com, Bandung - Polisi terus mengusut kasus penusukan yang menewaskan anggota TNI AD, Pratu Galang pada Minggu, 5 Juni 2016.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus, kasus tersebut telah masuk ke tahap penyidikan. Setelah memeriksa beberapa saksi, penyidik masih mendalami kamera pemantau (CCTV) di tempat kejadian perkara atau TKP.
"Kalau saksi masih tiga, masih penyelidikan. Kita masih dalami CCTV dan membuat sketsa wajah. Kita upayakan secepatnya, karena ini sudah masuk tahap penyidikan," Yusri menjelaskan saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (12/6/2016).
Advertisement
Baca Juga
Polri dan TNI terus berkoordinasi menyelidiki kasus penusukan terhadap prajurit TNI AD tersebut. Ternyata, kematian Pratu Galang, berbuntut beredarnya pesan elektronik yang berisi isu sweeping oleh pihak TNI.
Namun isu razia tersebut dibantah Kapendam Kodam III Siliwangi Letkol Arh M Desi Ariyanto.
Menurut dia, pesan tersebut disebarkan oleh pihak yang berniat meresahkan warga Kota Bandung, Jawa Barat. Masyarakat pun diminta tidak terpengaruh dengan isu-isu provokatif yang belum diketahui kebenarannya.
"Itu hoax, cuma mau bikin ramai saja. Imbauan masyarakat kalau ada info seperti itu, itu tidak benar. Situasi tenang dibuat tidak tenang," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (12/6/2016).
Desi menjelaskan, hingga saat ini belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai pengungkapan pelaku pembunuhan terhadap Pratu Galang yang merupakan anggota TNI AD. Ia pun menyerahkan seluruh penyelidikan kepada pihak kepolisian.
"Sementara ini belum ada perkembangan, kepolisian masih mendalami rekaman CCTV di lokasi kejadian. Ya kami tetap mengimbau pelakunya segera menyerahkan diri," ujar dia.
Pratu Galang menjadi korban aksi kejahatan di Kota Bandung pada Minggu dini hari 5 Juni lalu. Dia meregang nyawa setelah ditusuk beberapa kali di bagian punggung oleh sekelompok orang. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi, untuk mendapatkan perawatan. Namun nyawa Pratu Galang tak tertolong.