TNI AL Periksa 6 ABK TB Charles Usut Dugaan Penipuan Pembajakan

Pemeriksaan para ABK TB Charles merupakan perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

oleh Abelda RN diperbarui 25 Jun 2016, 16:21 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2016, 16:21 WIB
ABK TB Charles 001
(Abelda Gunawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Balikpapan - TNI AL Balikpapan Kalimantan Timur akan memeriksa enam ABK TB Charles yang dikabarkan sempat dibajak kelompok bersenjata di Filipina saat melintasi perairan Jolo Tawi Tawi.

"Kami akan melakukan pendalaman pada para ABK. Tidak ditahan, hanya dimintai keterangan," kata Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan Letnan Kolonel Luhut Siagian di Balikpapan, Kaltim, Sabtu (25/6/2016).

Luhut mengatakan, pemeriksaan para ABK TB Charles merupakan perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dia belum bisa memastikan sampai kapan pemeriksaan para ABK berlangsung.

"Tergantung pendalaman yang kami lakukan ini," tutur dia.

(Abelda Gunawan/Liputan6.com)

Luhut menyebutkan, enam ABK TB Charles juga belum akan diserahkan pada pihak kepolisian. Meskipun Polda Kaltim berniat memeriksa para ABK atas tuduhan penipuan dalam kasus pembajakan kapal TB Charles yang meminta tebusan hingga 20 juta ringgit Malaysia.

"Menunggu perintah dari Panglima TNI untuk menyerahkan pada Polisi," ujar dia.

Hingga kini, Luhut belum bisa memastikan apakah kasus ini benar adalah pembajakan kapal atau hanya sekadar penipuan pada pihak perusahaan. Menurut dia, hal tersebut nantinya akan terungkap dalam pemeriksaan para ABK di Markas Pangkalan TNI AL Balikpapan.


Sebelumnya Kepala Penerangan Kodam Mulawarman, Letnan Kolonel Subagio menduga, kabar pembajakan ini merupakan modus penipuan. Meskipun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah membenarkan kabar tersebut.

"Ini kabar bohong dari para penipu pada keluarga korban," kata Subagio di Balikpapan, Kaltim, Rabu malam, 22 Juni 2016.

Dikabarkan, kelompok bersenjata telah menyandera tujuh dari 13 anak buah kapal TB Charles 001 tk Robby 152 saat perjalanan pulang usai pengiriman batu bara. Kapal milik PT Rusianto Bersaudara ini disergap kelompok bersenjata api di perairan Jolo Tawi Tawi Philipina Selatan, Senin 20 Juni 2016 pukul 11.00 Wita.

Ketujuh ABK itu, yakni Ferry Arifin (nahkoda), Muh Mahbrur Dahri (KKM), Edi Suryono (masinis II), Ismail (mualim I), Muh Nasir (masinis III), Muh Sofyan (olman) dan Robin Piter (juru mudi). Para perompak membawa para sandera dalam dua kali penjemputan mempergunakan speed boat.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya