Cerita Fahri, Korban Banjir Pandeglang Meninggal Saat Ultah

Fahri meninggal dunia setelah terjebak di dalam mobil saat banjir bandang dan timbunan lumpur menerjang pada Senin, 25 Juli 2016.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 26 Jul 2016, 10:33 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 10:33 WIB
20151204-Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Pandeglang - Banjir bandang yang menerjang sejumlah kawasan di Kabupaten Pandeglang, Banten, memakan empat korban jiwa. Salah satunya M. Fahri Ramadhan.

Fahri meninggal dunia setelah terjebak di dalam mobil saat banjir bandang dan timbunan lumpur menerjang pada Senin, 25 Juli 2016. Hari itu, dia berulang tahun yang ke-7.

Di hari kelahirannya itu, Fahri tutup usia karena diduga menghirup karbon monoksida di dalam mobil Xenia dengan nomor polisi  B 1892 BRH.

"Harusnya merayakan hari ulang tahunnya, tapi sudah enggak ada sekarang. Semua keluarga sedih," kata Putri, sepupu korban, saat ditemui di rumah duka, Kampung Pangeuseupan, RT 001 RW 014, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (26/7/2016).

Fahri meninggal bersama sang kakak, Syarifatul Ginayah, dan ibundanya, Evi. Putri bercerita, musibah ini membuat sang ayah, Udin Saparudin, syok.

"Bapaknya masih syok, masih lemah. Masih enggak percaya seluruh keluarganya meninggal. Di kamar nangis aja," cerita Putri.

Putri yang merupakan sepupu sekaligus teman kecil Ginayah ini pun bercerita Ginayah pamit untuk mengikuti Ujian Masuk Bersama (UMB) jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Kampus Untirta Banten. Ia lalu menonton bioskop di Kota Cilegon hingga banjir bandang itu terjadi.

"Sekalian beli obat buat neneknya di Cilegon, kan, lagi sakit. Sekalian jalan-jalan habis tes di Untirta Serang," tutur Putri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya