Banyak Industri Kimia, Warga Anyer Khawatir Efek Banjir Bandang

Pemprov Banten akan menganalisis efek banjir bandang di sekitar kawasan Anyer, Kabupaten Serang, hingga Ciwandan di Kota Cilegon.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 26 Jul 2016, 23:32 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 23:32 WIB
Dampak Banjir Bandang Banten
Pemprov Banten akan menganalisis efek banjir bandang di sekitar Anyer, Kabupaten Serang, hingga Ciwandan di Kota Cilegon. (Ilustrasi pabrik kimia/Environmental Protection Agency/EPA)

Liputan6.com, Serang - Warga di RT 02 RW 04, Kampung Waluran, Desa Anyer, Kabupaten Serang, Banten, yang terendam banjir bandang setinggi satu meter mengeluhkan buruknya drainase sejak pengurukan rawa di dekat wilayah mereka.

"Rawa diuruk sama pihak pabrik kimia, dikasih selokan kecil, air enggak ketampung, enggak kebuang ke laut, balik lagi ke sini," ucap Dani Hamdani selaku Ketua RW 04, Kampung Waluran, Desa Anyer, Selasa (26/7/2016).

Padahal, menurut Dani, wilayah mereka dahulu tidak ada banjir. "Cuma genangan doangan. Ini yang paling parah."

Ia menuturkan, hujan di wilayahnya turun pada Minggu 24 Juli 2016 sekitar pukul 17.00 WIB hingga Senin 25 Juli 2016 sekitar pukul 07.00 WIB. Banjir kemudian masuk menggenangi rumahnya pada Senin 25 Juli 2016 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Selanjutnya pada pukul 02.30 WIB ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

"Kayaknya air dari gunung, di sini enggak ketampung tambaknya itu. Jadi kalaupun tambak dibuka, bakal banjir ke mana-mana. Makanya ditutup banjirnya ke sini," ia menegaskan.

Pemerintah Provinsi Banten pun akan menganalisis efek banjir bandang di sekitar kawasan Anyer, Kabupaten Serang, dan Cigading hingga Ciwandan di Kota Cilegon. Terutama memastikan dampak banjir bandang menimbulkan efek negatif bagi warga atau tidak.

(Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

"Itu harus dianalisa, kita ada 85 industri kimia besar. Kita pelajari nanti, regulasi itu ada di pusat, kita cari solusinya seperti apa. Lingkungan harus menjadi ujung tombak dalam pembangunan," kata Gubernur Banten Rano Karno usai meninjau korban longsor dan posko terpadu BPBD Banten di Kantor Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Selasa, 26 Juli 2016.

Jika terjadi bahaya kimia, maka baik perusahaan dan pemerintah akan memberitahu kepada masyarakat. Hal itu juga akan disikapi dengan sesegera mungkin sesuai standar operasi dan prosedur (SOP). "Kalau ada bencana gempa, ada kebocoran, masyarakat harus tahu. Kita belum dapat laporan," Rano menandaskan.

Pantauan Liputan6.com, sepanjang pesisir menuju Pantai Anyer dan Carita, tepatnya di kawasan Cigading dan Ciwandan dipenuhi dengan berbagai macam industri. Di antaranya industri kimia dan pabrik semen.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya