Pelajar Purwakarta Pembawa Motor Tanggung Biaya Sekolah Sendiri

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga menyiapkan sanksi bagi orangtua yang sengaja membiarkan anaknya bawa motor.

oleh Abramena diperbarui 04 Agu 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 17:00 WIB
Kisah Pejabat Antar Anak Hari Pertama Sekolah
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengantarkan putra pertamanya ke sekolah hari pertama. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyiapkan sanksi lain untuk menekan tingginya jumlah pelajar yang mengendarai motor ke sekolah. Setelah terancam tinggal kelas, pelajar yang bandel juga akan kehilangan subsidi pendidikan mereka.

"Kami sudah mengeluarkan kebijakan larangan menggunakan motor bagi pelajar atau anak di bawah umur. Kalau tetap melanggar, ya kami sanksi kita cabut subsidinya," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, Kamis (4/8/2016).

Selain pada pelajar, Pemkab Purwakarta juga menyiapkan sanksi bagi guru, kepala sekolah, dan orangtua yang melanggar kebijakan tersebut atau membiarkan anaknya menggunakan sepeda motor ke sekolah.

"Mereka wajib membayar untuk mendapat pendidikan anaknya jika melanggar kebijakan yang telah ditetapkan. Selain subsidi pendidikan, kami juga cabut subsidi jaminan kesehatannya," ujar Dedi.

Dedi menyatakan kebijakan yang dikeluarkan melalui peraturan bupati (perbup) itu dikeluarkan sejak tahun lalu dan dikuatkan dengan mengeluarkan surat edaran. Pemkab Purwakarta kembali menegaskan sanksi itu setelah terjadi kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan FGM (16), pelajar SMK yang menabrak enam siswa Sekolah Dasar dan merenggut satu korban jiwa.

Selain itu, Dedi juga menilai pelajar atau anak di bawah umur yang menggunakan sepeda motor juga akan menimbulkan banyak dampak negatif. Di antaranya penurunan produksi, terutama bagi kalangan muda di pedesaan.

"Artinya, razia-razia kendaraan yang digelar aparat penegak hukum tidak hanya dilakukan di wilayah perkotaan, tapi dioptimalkan di wilayah perdesaan. Karena kasus kecelakaan saat ini bukan saja terjadi di kota, melainkan juga di jalan-jalan desa," ucap Dedi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya