Bawa Bendera Merah Putih, Pria Ini Panjat Papan Reklame 30 Meter

Aksi nekat Agustinus ini sontak mengundang perhatian warga dan pengguna jalan yang melintas di Jalan Canggu, Kerobokan, Kuta Utara, Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 19 Agu 2016, 09:34 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 09:34 WIB
Aksi Nekat
Seorang pria nekat memanjat papan reklame setinggi 30 meter di Jalan Canggu, Kerobokan, Kuta Utara, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Kuta - Ada-ada saja ulah Agustinus. Pria 48 tahun asal Ngada, Bajawa, Nusa Tenggara Timur ini nekat memanjat papan reklame setinggi 30 meter. Sontak, aksi nekat Agustinus mengundang perhatian warga dan pengguna jalan yang melintas di Jalan Canggu, Kerobokan, Kuta Utara, Bali.

Beruntung aksi nekat Agustinus tak berlangsung lama. Itu setelah Kapolres Badung, Bali. AKBP Ruddi Setiawan turun tangan dan membujuk langsung Agustinus. Dalam aksinya, Agustinus membentangkan spanduk bertuliskan nada protes terhadap kematian yang dialami keponakannya.

Ia memakai ikat kepala merah putih. Tak lupa ia juga membawa bendera Merah Putih yang telah diikatkan pada sebilah bambu. Sambil berdiri, ia membentangkan bendera Indonesia itu.

Dari komunikasi Kapolres dan Agustinus, ternyata keponakan pria yang baru saja tiba di Bali pagi tadi tewas akibat kecelakaan.? "Keponakan pelaku itu kecelakaan memakai motor TNI. Bagaimana dia bisa memakai motor TNI, silakan tanya ke Dandim. Yang bisa saya sampaikan adalah, pelaku Agustinus ini datang ke Bali baru tadi pagi," ucap Ruddi di Kuta, Kamis 18 Agustus 2016.

Ruddi mengaku langsung turun tangan dan memanjat papan reklame untuk bisa berkomunikasi dengan Agustinus. Dari hasil komunikasinya, Agustinus mau turun dengan syarat dapat bertemu dengan Dandim Ngada, Bajawa, NTT.

"Sekitar 15 menit saya naik dan mediasi. Dia saat itu hanya ingin bertemu dengan Pak Dandim Ngada. Keponakan dia naik motor TNI kecelakaan lalu meninggal. Dia mau menanyakan keponakannya itu. Orang tersebut sekarang dibawa ke Kodim Badung," ujar Kapolres Badung.

Menurut Ruddi, pelaku bukanlah orang stres atau mengalami gangguan kejiwaan. Aksi nekat itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kasus tewasnya keponakan Agustinus.

"Dia bukan stres, hanya ingin menyampaikan pesan kepada Dandim Ngada atas kasusnya. Lebih lanjut konfirmasi ke Pak Dandim saja ya," kata Kapolres Badung, Bali, yang pernah berdinas di Ende, NTT ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya