Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 100 ton ikan milik petani di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mati mendadak. Kematian ikan-ikan ini dikabarkan akibat keracunan sulfur (tubo belerang) dan curah hujan disertai angin kencang yang melanda daerah tersebut pada 26 Agustus 2016 lalu.
"Ini data yang kita peroleh dari pemilik keramba jaring apung di Sigiran, Linggai, Panta, Sungai Tampang, dan lainnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Agam Ermanto di Lubuk Basung, Agam, Sumbar, seperti dikutip dari Antara, Senin (30/8/2016).
Padahal ikan-ikan jenis nila dan majalaya yang mati itu telah siap panen dan tersebar pada ratusan petak keramba jaring apung milik 20 petani. Akibat kejadian itu, para petani diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 1,9 miliar. Jumlah itu jika harga ikan di tingkat petani Rp 19.000 per kilogram.
Agam menambahkan, ikan mulai mati mendadak semenjak Jumat (26/8) akibat tubo belerang dan curah hujan tinggi disertai angin kencang yang melanda daerah itu semenjak Rabu 24 Agustus 2016.
Baca Juga
Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang membuat oksigen di air berkurang. Hal ini membuat ikan-ikan mati mendadak dalam tempo beberapa jam.
Untuk mengatasi kerugian yang cukup banyak, Agam mengimbau petani untuk panen secara dini. Selain itu, petani juga disarankan mengurangi tebar benih ikan dari 10.000 ekor per petak dengan ukuran 5x5 meter menjadi 2.000 per petak. Mereka juga diimbau mengurangi pemberian pakan.
"Ini yang harus dilakukan petani agar mereka tidak mengalami kerugian cukup besar," ujar Agam.
Seorang petani, Muldini mengaku sudah memanen ikan agar tidak mengalami kerugian lebih besar. "Saya mengalami kerugian sekitar Rp 19 juta setelah satu ton ikan milik saya mati mendadak pada Jumat siang," kata Muldini.
Petani di kawasan Danau Maninjau juga pernah mengalami musibah yang sama pada Januari dan Februari 2016.
Penyuluh Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam pada Februari 2016 mencatat, sekitar 30 ton ikan budidaya karamba jaring apung mati akibat angin kencang yang menerpa permukaan air Danau Maninjau. Hal itu menyebabkan naiknya sisa pakan ikan dari dasar danau ke permukaan sehingga kadar oksigen berkurang.
Advertisement