Parade 1001 Kuda Sumba Siap Guncang Dunia

Wisatawan bakal diperkenankan untuk menaiki kuda Sumba saat parade berlangsung.

oleh Ola Keda diperbarui 29 Sep 2016, 12:15 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 12:15 WIB
Sandelwood
Kuda Sandelwood Pulau Sumba

Liputan6.com, Kupang - Kuda Sumba diakui sebagai salah satu kuda terbaik di Nusantara. Pesonanya kini dimanfaatkan pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan citra Tarian Pasola yang menjadi salah satu nominasi atraksi budaya terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2016.

Terkait hal itu, pemerintah NTT akan menyelenggarakan parade 1.001 kuda di wilayah Sumba pada akhir Desember 2016. Parade itu akan mengambil rute dari Kabupaten Sumba Timur dan berakhir di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Parade itu dinamai Festival Kuda Sandelwood yang terinspirasi dari julukan Sumba sebagai penghasil sandalwood. Dalam parade itu, seluruh peserta wajib mengenakan pakaian adat khas Sumba.

"Tujuan festival ini bukan untuk perlombaan tapi menampilkan 1.001 kuda. Kita mau tunjukkan ke dunia bahwa pusat kuda ada di NTT," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, kepada Liputan6.com, Kamis (29/9/2016).

Jelamu mengatakan festival itu juga digelar untuk memotivasi agar masyarakat terus memelihara kuda. Selain itu, pemerintah ingin menunjukkan bahwa menikmati tempat wisata tidak harus selalu menggunakan kendaraan bermotor.

"Jadi, wisatawan siapa yang datang ke Sumba akan ditawari masyarakat yang punya kuda menjadi kendaraan bagi wisatawan ke lokasi wisata. Sehingga masyarakat bisa miliki penghasilan," ujar Jelamu.

Selain parade kuda, NTT juga berencana menggelar Soekarno Month alias Bulan Sukarno pada Juni 2017 di Kabupaten Ende selama sebulan penuh. Di situ terdapat jejak Bung Karno saat dibuang Belanda. Di tempat itu pula muncul ide perumusan Pancasila oleh Sukarno.

"Ada lomba pidato Sukarno tentang nasionalisme, profil Sukarno dan kegiatan lain yang berkaitan dengan Sukarno. Kegiatan ini diawali dengan apel 1 Juni tanggal kelahiran Sukarno," kata Jelamu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya