Toilet Umum di Kota Kelahiran Habibie Senilai Rp 1 Miliar

Proyek toilet Rp 1 miliar di Parepare, menuai kritik dari khalayak luas.

oleh Eka Hakim diperbarui 04 Okt 2016, 15:01 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 15:01 WIB
Ilustrasi Toilet
Ilustrasi Toilet (iStockphoto)

Liputan6.com, Parepare - Parepare, Sulawesi Selatan yang merupakan kota kelahiran mantan Presiden RI BJ Habibie bakal memiliki toilet mewah yang merupakan fasilitas umum. Toilet itu dibangun di dia titik di kota Parepare.

Lokasi pertama di kawasan Lapangan Andi Makkasau dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 705 juta. Satunya lagi dibangun di kawasan Parepare Beach dengan anggaran Rp 605 juta lebih.

Dua proyek pembangunan toilet fasilitas umum itu merupakan proyek yang dijalankan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Parepare sebagai wujud visi inovasi yang sebelumnya menjadi target pencanangan Walikota Parepare Taufan Pawe.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Parepare Syamsuddin Taha mengatakan pembiayaan proyek toilet tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Sanitasi Infrastruktur Daerah (IPD).

Pembangunan toilet tersebut dalam rangka memberikan fasilitas umum terhadap pengguna lapangan Andi Makkasau. "Pengunjung di lapangan Andi Makkasau semakin hari semakin ramai dan belum ada toilet yang representatif,"kata dia akhir September lalu.

Rancangan desain bangunan toilet yang akan dibangun di kawasan lapangan Andi Makkasau mengambil contoh dari Kota Jakarta. Harapannya toilet itu menjadi ikon baru di Kota Parepare dan dikenal oleh pengguna lapangan Andi Makkasau khususnya sebagai tempat yang nyaman.

"Contoh kita ambil dari Jakarta di mana toilet umum berada di bawah tanah dengan konstruksi beton mulai dari bawah, kiri-kanan hingga atas," jelasnya.

Demikian juga toilet yang dibangun di lokasi Pare Beach yang menggunakan sumber anggaran yang sama. "konsepnya sama dan dengan anggaran yang besar ini menjadi tanggungjawab dinas PU untuk memperketat pengawasannya nanti," kata Syamsuddin.

Pengerjaan pembangunan toilet mewah tersebut diakui Syamsuddin mendapat tanggapan pro dan kontra. Meski demikian ia mengatakan tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Tidak apalah proyek ini juga sudah berjalan kok. Pro dan kontra itu hal yang biasa ,"akuinya.

Proyek toilet mewah itu ternyata tak hanya mendapat kritikan oleh warga Parepare semata. Melainkan menjadi omongan serius di media sosial. Netizen menilai proyek tersebut pemborosan anggaran dan tak perlu diadakan mengingat masih banyak kebutuhan warga Parepare yang belum terpenuhi khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

"Sebelumnya ada dua WC dibangun di sudut lapangan Andi Makkasau namun tidak difungsikan. Kalau menurut kami anggaran Rp 700 Juta itu sebaiknya dimanfaatkan untuk membantu masyarakat miskin karena Parepare masih banyak warga-warga yang rumahnya kumuh," kata Andi Ilham, seorang warga Kota Parepare.

Tak hanya itu kritikan terhadap keberadaan proyek toilet itu juga muncul dari kalangan legislator Parepare. Salah satunya dari anggota Komisi III DPRD Parepare, Taufan Armas.

Kepada Liputan6.com via telepon, Jumat 30 September 2016, Armas mengatakan secara pribadi tidak sependapat dengan keberadaan proyek toilet mewah tersebut.

"Tentu akan mengeluarkan banyak biaya dimana ada yang namanya biaya pemeliharaan juga. Padahal jujur di situ kan sudah ada toilet tepat di belakang tribun dua lapangan Andi Makkasau kemudian sebelah utara ada lagi satu toilet," ujarnya.

Ia mengungkapkan toilet yang sudah ada sebelumnya hanya dibuat untuk dikunci alias tak dipakai. "Jadi buat apa lagi buat toilet mewah dan nantinya toh bernasib sama setelah dibuat tak bisa digunakan umum tapi digembok juga," katanya.

Lebih lanjut kata dia pelaksanaan pembangunan toilet mewah yang sementara berjalan tersebut sama sekali tak pernah dipaparkan di hadapan komisi III DPRD Kota Parepare.

"mestinya dia (Dinas PU) paparkan dulu, dinarasikan di hadapan komisi III tapi buktinya sampai sekarang tidak pernah," ia membeberkan. 

Pembangunan toilet di sudut Lapangan Andi Makkasau, Kota Parepare, diketahui berukuran 10 x 10 meter di bawah tanah. Tak hanya itu terdapat juga dua buah kamar jamban.

Pengerjaan proyek yang dimenangkan oleh CV Duta Pribumi sebagai pelaksana pekerjaan sesuai dengan papan bicara proyek diberi target penyelesaian pengerjaan selama 100 hari kerja.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya