Tak Ada Perayaan HUT untuk TNI di Pedalaman Hutan Riau

Ada sembilan titik panas di seluruh Riau yang terpantau pada HUT TNI ke-71.

oleh M Syukur diperbarui 05 Okt 2016, 13:32 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 13:32 WIB
Tidak Ada Perayaan HUT untuk TNI di Pedalaman Hutan Riau
Ada sembilan titik panas di seluruh Riau yang terpantau pada HUT TNI ke-71. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Meski hari jadi TNI ke-71 jatuh hari ini, sejumlah personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan tetap berjibaku memadamkan sejumlah titik api yang bermunculan di Riau.

Para personel itu sudah diterbangkan sejak Rabu (5/10/2016) pagi ke lokasi yang terbakar.

"(Pasukan) sudah digerakkan sejak pagi tadi sebagai antisipasi kebakaran lahan," kata Kepala Dinas Operasi di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Yani Amarullah.

Dia menyebutkan, Satgas Udara Karhutla Riau yang dikomandoi Marsekal Pertama Henri Alfiandi sudah terbang dari landasan Lanud Roesmin Nurjadin. Pengeboman air dilakukan untuk mencegah meluasnya kebakaran.

Yani menjelaskan, satelit yang digunakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mendeteksi sembilan titik panas terpantau di Provinsi Riau sejak Rabu pagi.

"Secara keseluruhan di Pulau Sumatera, terpantau 48 titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan. Di Riau ada sembilan titik, sisanya di Sumatera Utara sebanyak 34 dan Sumatera Barat lima titik," kata Yani.

Di Riau sendiri, berdasarkan data dari BMKG, titik panas itu tersebar di Kabupaten Bengkalis empat titik, Rokan Hulu dua titik, Kampar dua titik dan Kabupaten Indragiri Hilir satu titik.

"Di Bengkalis berdasarkan pantauan dari helikopter yang diterbangkan, kebakaran terdapat di Kecamatan Pinggir dan Pulau Rupat. Sementara di Kampar, terdapat di Buluh Cina, di Rohul di Kecamatan Pendalian dan di Indragiri Hilir terdapat di daerah Tembilahan," ujar Yani.

Menurut Yani, pilot yang diterbangkan juga memantau terjadinya kebakaran di kawasan Rantau Bais, Kabupaten Rokan Hilir. Kebakaran di daerah sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.

Pantauan dari udara, lokasi terbakar merupakan lahan kosong dan ditumbuhi semak belukar. Adanya unsur kesengajaan dapat dilihat karena lahan sudah dikotak-kotakkan. Hanya saja, belum diketahui apakah pemilik lahan merupakan perseorangan atau perusahaan.

Di samping itu, memasuki Oktober ini peluang kebakaran hutan dan lahan di Riau terbuka kembali. Pasalnya, peluang hujan di Riau mulai minim.

Menurut Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, cuaca di Riau pada umumnya cerah dan berawan. Peluang hujan masih ada tapi intensitasnya ringan hingga sedang.

"Hujan terkonsentrasi di wilayah Riau bagian selatan, tengah dan pesisir timur pada pagi dan malam hari. Adapun temperatur maksimal Riau pada hari ini mencapai 34 derajat Celcius," kata Sugarin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya