Cerita Duka dari Sungai Gung Tegal

Sekalipun tampak dangkal, sungai terbesar dan terpanjang di Tegal ini saat musim penghujan cukup berbahaya.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 16 Okt 2016, 13:51 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2016, 13:51 WIB
Tewas tenggelam
Tiga siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhajirin, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tenggelam di Sungai Gung. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Tegal - Jasad seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhajirin yang tenggelam bersama dua temannya di Sungai Gung, Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Jumat, 14 Oktober 2016, akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan pada Sabtu, 15 Oktober 2016.

Saat ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelam, jasad siswa itu mengambang dalam kondisi meninggal dunia dan masih mengenakan pakaian lengkap. Siswi yang tewas tenggelam itu bernama Puji Astuti (12), warga Desa Pegirikan, Kecamatan Talang.

Sebelumnya, dua jasad siswi MI lainnya, yaitu Puteri Intan Agustina (12) dan Sarah Salsabila (12) yang juga tenggelam di Sungai Gung, ditemukan tiga jam berselang setelah kejadian dalam kondisi meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, kejadian bermula saat enam siswi MI Muhajirin kelas V usai mengikuti pelajaran olahraga. Mereka kemudian bermain dan mandi di Sungai Gung, Jumat sekitar pukul 10.00 WIB. Saat kejadian, mereka masih mengenakan seragam olahraga lengkap.

Saat sedang asyik bermain, tiba-tiba seorang siswi terpeleset dan hanyut terbawa arus sungai. Sedangkan dua teman lainnya yang saat itu berada di lokasi kejadian berusaha menolongnya.

Namun nahas, bukannya tertolong, dua siswi justru ikut hanyut terbawa arus Sungai Gung. Diduga, ketiga korban tenggelam tidak bisa berenang. Kedalaman Sungai Gung mencapai 1,5-2 meter, kondisi itulah yang membuat ketiga siswa itu kesulitan menjangkau saat terseret arus.

Apalagi, saat kejadian, arus sungai cukup deras lantaran dalam dua hari terakhir ini dilanda hujan cukup lebat. Jarak dari sungai dan sekolah mereka cukup dekat hanya 500 meter.  

Korban pertama yang berhasil ditemukan beberapa jam setelah kejadian oleh warga setempat, yaitu Puteri Intan Agustina. Jenazahnya ditemukan mengambang sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Sedangkan jasad Sarah Salsabila ditemukan Jumat sore lalu, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Korban ketiga ini kami temukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 08.15 WIB, dalam posisi mengambang tak jauh dari lokasi, sekitar 20 meteran," ucap Koordinator Tim SAR Basarnas yang ikut dalam pencarian, Nyoto Purwanto, Sabtu, 15 Oktober 2016.

Tiga siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhajirin, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tenggelam di Sungai Gung. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Setelah ditemukan, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang. "Korban langsung bawa ke rumah duka untuk segera disemayamkan," dia menambahkan.

Sementara itu, Kapolsek Talang AKP Ahmad Mujahid meminta warga, terutama yang tinggal dekat Sungai Gung selalu memperhatikan dan mengawasi anaknya saat bermain. Sebab, sekalipun tampak dangkal, sungai terbesar dan terpanjang di Tegal ini saat musim penghujan cukup berbahaya.

"Kedalaman sepanjang aliran sungai Gung ini tidak merata. Hal itulah yang bisa menyebabkan anak tenggelam. Untuk itu saya imbau anak-anak tidak bermain di sungai dan peran orangtua harus lebih dalam pengawasannya," ucap Kapolsek Talang, Tegal.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya