3 Mahasiswa Korban Begal dalam 17 Hari, ITB Susun Jam Malam

ITB berencana akan mengawasi aktivitas mahasiswa yang dilakukan lewat dari pukul 21.00 WIB.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 09 Nov 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 17:30 WIB
Kampus ITB
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). (www.itb.ac.id)

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini, warga Kota Bandung digegerkan dengan aksi pembegalan yang menimpa Rifqi Ziadan Muhariri (20), mahasiswa ITB jurusan Teknik Geodesi pada Minggu pagi, 5 November 2016.

Aksi kejahatan itu membuat mahasiswa semester 3 itu mengalami luka bacokan di kepala dan kaki kanan. Selain itu, sepeda motor Rizqi raib digondol para pembegal.

Musibah tersebut bukan menjadi satu-satunya kejadian yang terjadi di sekitar kampus ITB dan menimpa mahasiswa. Wakil Rektor ITB Miming Miharja menyebut tiga mahasiswa ITB menjadi korban kejahatan begal dalam 17 hari terakhir.

Kejadian sebelumnya menimpa Nur Indah Pertiwi, mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan pada Rabu, 19 Oktober 2016. Korban kedua adalah Rizal Aziz Muhammad, mahasiswa jurusan Seni Rupa pada Kamis, 20 Oktober 2016.

"Kejadian terjadi di seputar kamus ada yang malam dan pagi hari," kata dia saat jumpa pers di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (9/11/2016).

Miming menjelaskan peristiwa yang menimpa Nur Indah Pertiwi terjadi sekitar pukul 00.15 WIB di Jalan Cisitu Lama, Kota Bandung. Indah yang menuju indekosnya dipepet komplotan begal yang menumpang dua sepeda motor saat jalan sepi.

"Saat dipepet, dia jatuh ke sebelah kiri. Pelakunya menggunakan dua motor masing-masing dua orang berboncengan. Satu pelaku berusaha membawa tas berisi laptop dan seorang lainnya mengawasi. Dia teriak minta tolong dan pelaku hanya membawa kabur motor," tutur Miming.

Sementara itu, Rizal Aziz Muhammad menjadi korban percobaan pembegalan di Jalan Dago pada pukul 00.30 WIB. Meski barang berharga milik anak salah satu dosen ITB ini gagal dibawa, Rizal mengalami luka sabetan benda tajam dibagian dadanya akibat ulah para begal.

Atas kejadian itu, Miming mengaku telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi peristiwa ini. "Beberapa kegiatan telah dilakukan termasuk patroli khusus, pihak kepolisian sudah datang ke kampus untuk investigasi dan berdialog, kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk kasus ini," kata dia.

Selain itu, ITB akan membatasi kegiatan kampus pada malam hari. Namun, Miming mengatakan pihaknya masih menyusun kebijakan tersebut.

"Memang banyak kegiatan aktivitas sampai malam, tapi situasi saat ini mungkin dibatasi sampai jam 9 malam, misalnya seperti itu," kata dia.

Jika wacana tersebut terealisasi, nantinya mahasiswa yang memiliki kegiatan hingga di atas pukul 21.00 WIB harus memiliki izin khusus dari pihak kampus. Hal itu terkait pengamanan yang akan disiapkan.

"Prinsip kami, tidak ingin mengganggu aktivitas mahasiswa dan kebutuhan di kampus. Sifatnya jika diberlakukan akan kita pantau dan jika kondisi sudah kondisi bisa dicabut kembali," ucap Miming.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya