Liputan6.com, Pekanbaru - Banjir di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, dilaporkan merendam lima kecamatan. Sebanyak 6.379 jiwa menjadi korban, di mana petugas sudah menyiapkan tenda pengungsian dan dapur umum untuk memenuhi konsumsi.
"Untuk menangani banjir ini, Polres Rokan Hulu menurunkan 170 personel, TNI 30 personel dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak 50," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin malam, 14 November 2016.
Guntur menerangkan, lima kecamatan banjir yang direndam banjir adalah Kecamatan Kabun, Tandun, Ujung Batu, Rambah Samo dan Rambah. Dari lima kecamatan ini, ada sekitar 21 desa yang terendam banjir.
"Kecamatan Kabun terdapat 840 jiwa. Banjir di kecamatan ini merendam sebanyak dua desa. Sementara di Kecamatan Tandun, 233 kepala keluarga menjadi korban dengan jiwa 690," kata Guntur.
Sementara di Kecamatan Ujung Batu, sambung Guntur, terdapat 97 kepala keluarga yang menjadi korban dengan 371. Selanjutnya, di Kecamatan Rambah Samo ada 35 kepala keluarga menjadi korban dengan 1.082 jiwa.
Baca Juga
"Yang paling banyak menjadi korban di Kecamatan Rambah. Di sana, 978 kepala keluarga yang menjadi korban dengan jiwa sebanyak 3.396," ungkap Guntur.
Guntur menerangkan, banjir terjadi karena tingginya intensitas hujan tinggi selama beberapa hari belakangan. Hal itu membuat Sungai Aliantan, Sungai Batu Langkah, Sungai Tapung, Sungai Teriak, Sungai Dua, dan Sungai Batang Lubuh meluap karena tak mampu menampung debit air.
Untuk mencegah terjadinya korban jiwa, petugas BPBD, TNI dan Polri sudah mengevakuasi warga dan benda berharga. Warga juga diminta waspada dan meninggalkan rumah kalau banjir sudah semakin tinggi karena petugas menyediakan dapur umum dan posko banjir di beberapa lokasi.
"Bantuan juga sudah disalurkan. Di antaranya, makanan harian seperti nasi bungkus, mie instan, beras dan lauk siap saji berupa ikan sarden," kata Guntur.
Menurut Guntur, banjir di puluhan desa di lima kecamatan itu sangat beragam. Paling tinggi sekitar 100 sentimeter, di mana air sungai mulai meluap dan merendam ribuan rumah warga pada dini hari Senin (14/11/2016).
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Riau Jim Gafur menyatakan pihaknya menjalin komunikasi intensif dengan BPBD Rokan Hulu terkait banjir ini.
"Kita tingkatkan bantuan logistik dan terus kita salurkan ke sana," ujar Jim.
Gafur menyebut banjir di Rokan Hulu sudah diprediksi terjadi pada November 2016 ini. Hal itu sesuai prakiraan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru yang menyatakan hujan intensitas tinggi memang berpotensi terjadi di Rokan Hulu.
"Riau bagian barat, termasuk Rokan Hulu, intensitas hujannya tinggi," kata Gafur.