Buntut Sweeping di Kafe, Pengacara dan Tokoh Ormas Kena Batunya

Dalam aksi sweeping itu, sejumlah pengunjung kafe dikabarkan dipukuli.

oleh Fajar Abrori diperbarui 21 Des 2016, 09:32 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 09:32 WIB
Ilustrasi borgol
Ilustrasi borgol (Abdillah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Polda Jawa Tengah mengamankan empat tokoh ormas dari Laskar Solo. Selain itu, salah seorang pengacara juga ikut ditangkap. Penangkapan kelima orang itu merupakan buntut aksi sweeping yang disertai aksi kekerasan saat mendatangi sebuah kafe di Banjarsari, Solo, pada Minggu dinihari, 18 Desember 2016.

Pada saat itu, puluhan massa mendatangi kafe Social Kitchen di Banjarsari, Solo. Dalam kesempatan itu, massa sempat memukuli pengunjung kafe. Beberapa di antaranya bahkan sempat dibawa ke rumah sakit.

Usai kejadian itu, polisi mendalami kasus dan menangkap beberapa anggota ormas tersebut. Penangkapan dilakukan pada Senin malam hingga Selasa dinihari.

Mereka yang ditangkap adalah EL, warga Sawahan Ngemplak, Boyolali yang merupakan ketua gabungan laskar; ES, pengajar sebuah pesantren dan humas dari laskar tersebut; S alias YS dan S alias SA, unsur pimpinan gabungan laskar; serta JS, seorang pengacara.

Dalam pengamanan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya rekaman CCTV, jaket yang dipakai, lima buah ponsel, dan mobil Avanza warna silver.

Kapolresta Solo Kombes Ahmad Luthfi membenarkan adanya penangkapan itu. Penangkapan dilakukan oleh Polda Jawa Tengah kepada sejumlah pemimpin ormas itu.  

"Ya, benar semalam polda menangkap sejumlah orang. Untuk keterangan lebih lanjut ke Polda saja," kata dia singkat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa, 20 Desember 2016.

Sebelumnya, juru bicara Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono mengakui ada di lokasi itu saat kejadian. Namun, dia membantah melakukan perusakan dan penganiayaan. Ia berada di lokasi itu bersama dengan sejumlah orang dari LUIS yang mengendarai satu mobil.

Ia bersama beberapa anggotanya ke kafe itu hendak memberikan surat audiensi dengan manajemen kafe dan restoran tersebut. Audiensi diminta lantaran pihak kafe diketahui menjual minuman keras.

"‎Saat kami memberikan surat tersebut, tiba-tiba dari arah belakang muncul massa yang mendatangi ke lokasi ini. Mereka langsung masuk. Tahu ada massa yang datang, saya langsung telepon Kapolsek Banjarsari untuk mengabari kejadian itu," ucap Endro.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya