Surabaya Tanggung Pemulangan Bonek Keracunan Miras di Subang

Bonek yang meninggal karena minum miras oplosan di Subang itu bukan warga Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Jan 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2017, 08:30 WIB

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau yang lebih karib disapa Risma, memerintahkan jajarannya untuk mencari kabar mengenai suporter Persebaya yang biasa disebut bonek, yang meninggal di Subang pada Sabtu, 7 Januari 2016.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo mengatakan, berdasarkan penelusuran, bonek tersebut bukan merupakan warga Surabaya. Meski begitu, Pemkot Surabaya tidak tinggal diam dan tetap menangani persoalan secara proporsional.

ketika terdengar kabar ini, kami melakukan penggalian data identitas Bonek yang meninggal akibat dugaan keracunan minuman berakohol. Namun ternyata data yang kami peroleh, bonek tersebut bukanlah warga Surabaya," tutur Supomo dalam konferensi pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Minggu, 8 Januari 2017.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas), Irvan Widyanto, mengatakan pihaknya memperoleh informasi ada lima bonek yang dinyatakan meninggal dunia.

Penyebab meninggalnya bonek tersebut akibat mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan alkohol 70 persen yang dicampur dengan minuman ringan dan air kelapa muda. Di samping lima bonek yang meninggal, tiga bonek yang juga mengoonsumsi miras oplosan tersebut masih dalam kondisi kritis dan sedang dirawat intensif.

Menurut Irvan, kejadian bermula dari rombongan Bonek yang berangkat dari Surabaya menuju Bandung pada Rabu, 4 Januari 2017, melalui jalur pantura. Saat tiba di Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang pada Jumat 6 Januari 2017, rombongan tersebut diterima oleh perwakilan Viking -sebutan suporter persib-.

Pada malam harinya, bersama Singgih anggota Viking, beberapa bonek mengonsumsi miras oplosan."Di tengah perjalanan, Brian Adam, salah satu bonek yang mengkonsumsi minuman tadi mengalami overdosis dan langsung meninggal dunia," kata Irvan.

Selanjutnya, rombongan memutuskan menuju Puskesmas Pegaden untuk memeriksakan anggota rombongan lainnya. "Sekitar pukul 16.45 WIB, beberapa bonek lainnya meninggal dunia dan sisanya mendapatkan penanganan medis," ucap Irvan.

Untuk itu, kata pria yang juga menjabat Kasatpol PP Surabaya itu, Pemerintah Kota Surabaya sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Subang melalui Polrestabes Surabaya, Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Sidoarjo, terkait kepulangan jenazah.

Selain itu, mereka juga berkoordinasi terkait pemulangan beberapa anggota rombongan lainnya yang masih sehat. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menyampaikan efek yang ditimbulkan akibat meminum alkohol 70 persen tersebut.

"Alkohol dengan kadar 70 persen itu biasanya untuk sterilisasi alat, bukan untuk diminum. Sehingga kalau dikonsumsi dampaknya bisa sangat fatal bagi tubuh," kata Febria.

Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser menambahkan, Pemkot Surabaya menanggung biaya perawatan medis para bonek. Hal itu merupakan bentuk kepedulian Pemkot Surabaya terhadap para pendukung klub sepak bola kebanggaan Kota Pahlawan itu.

"Ibu Wali Kota selalu berpesan agar kami, jajaran di Pemkot Surabaya selalu memonitor dan memberi perhatian kepada Bonek," ujar Fikser.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya