Petaka Miras Oplosan Renggut Nyawa 5 Bonek

Selain lima orang tewas, tiga Bonek lainnya masih menjalani perawatan di RSUD Ciereng, Subang.

oleh Abramena diperbarui 08 Jan 2017, 12:14 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2017, 12:14 WIB
20170107-Bonek-Serbu-Bandung-HEL
Ratusan suporter klub Persebaya duduk antri mengambil makanan di kawasan GOR Padjajaran, Bandung, Sabtu (7/1). Seiring pelaksanaan kongres PSSI 2017, pendukung Persebaya Surabaya berkumpul di GOR Padjajaran, Bandung. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Subang - Jumlah suporter kesebelasan Persebaya Surabaya atau Bonek yang tewas diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan bertambah menjadi lima orang dari semula pada Sabtu malam, 7 Januari 2017 malam, berjumlah tiga orang.

Nyawa dua Bonek tak tertolong pada Minggu dini hari dan pagi tadi. Dua nama Bonek yang terakhir meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yakni Sahrul dan Nasif.

Sahrul mengembuskan napas terakhir pada Minggu pagi, setelah sempat menjalani perawatan di Puskesmas Pagaden, Subang. Kondisi Sahrul yang semakin menurun sebelumnya sempat dibawa ke RSUD Ciereng, namun nyawanya tidak tertolong.

Sedangkan Nasif sempat menjalani perawatan secara intensif di ruang tindakan RSUD Ciereng, Subang. Namun pada dini hari tadi remaja 18 tahun warga Wedoro Pepe, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur itu meninggal dunia.

"Sudah masuk ke kamar jenazah ini, jadi kami semuanya lima orang. Pertama masuk atas nama Brian Adam Firdaus, yang kedua bernama Rudi, yang ketiga bernama Hasrul Al Foka," ucap Kepala Kamar Jenazah RSUD Ciereng, Subang, Ayep Miftahudin, Minggu (8/1/2017).

Mereka ini adalah rombongan dari Bonek Persebaya yang akan menuju Bandung. Mereka meninggal diduga keracunan di daerah Pagaden. "Menyusul yang tadinya kritis, mereka juga meninggal atas nama nasif dan Sahrul," Ayep menambahkan.

Selain lima orang tewas, tiga Bonek lainnya hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Ciereng, Subang. Mereka adalah Anton (18), Adot (18) dan Wawan (22). Adapun kasus kematian lima Bonek tersebut saat ini masih dalam penyelidikan aparat Polres Subang.

Kronologi Kematian 5 Bonek

Bonek, Persebaya Surabaya
Sepanjang malam Bonek terus bernyanyi lagu-lagu yang biasa dinyanyikan saat mendukung Persebaya Surabaya saat sedang bertanding. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Kelima suporter Presebaya tersebut diduga mengalami keracunan saat dalam perjalanan menuju Bandung untuk mengawal Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Satu per satu dari mereka tersungkur di atas mobil bak terbuka di wilayah Pagaden, Subang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, rombongan Bonek tersebut keracunan akibat mengonsumsi miras oplosan. Sebelum melanjutkan perjalanan, mereka sempat menggelar pesta miras di Kecamatan Compreng, Subang.

Rombongan berjumlah 21 orang itu berangkat dari Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu, 4 Januari 2017. Mereka melakukan perjalanan melalui jalur pantura dengan menumpang kendaraan yang melintas di jalan penghubung antarkota di Pulau Jawa itu.

Pada Jumat, 6 Januari 2017, mereka tiba di Kecamatan Pusakanagara, Subang. Kemudian dijemput oleh Singgih, salah satu anggota Viking warga Kecamatan Compreng, Subang.

Rombongan Bonek asal Sidoarjo itu sempat bermalam di rumah Singgih. Kemudian pada Sabtu, 7 Januari 2017, mereka kembali melakukan perjalanan ke Bandung diantar menggunakan kendaraan bak terbuka milik Singgih.

Saat dalam perjalanan itulah salah satu dari Bonek bernama Briyan Adam Firdaus (17) tiba-tiba tersungkur dan diduga mengalami keracunan. Rombongan kemudian berhenti di Puskesmas Pagaden, Subang, untuk memeriksakan Briyan. Namun nyawa pemuda itu tidak tertolong.

Tak lama berselang, dua Bonek, yaitu Rudi dan Hasrul, sekitar pukul 16.45 WIB juga mengalami gejala yang sama. Keduanya kemudian mengembuskan napas terakhir.

Briyan Adam Firdaus (17) merupakan warga Jalan Brigjen Katamso No 3, Sidoarjo, Jatim. Rudi (23) warga Desa Pengkol, Sidoarjo, Jatim. Serta, Hasrul (22) merupakan warga Desa Sawutrataf, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jatim.

Empat orang dirawat di RSUD Ciereng, Subang, yakni Nasif (18) warga Kampung Wedoro Pepe, Anton (18) warga Kampung Wedoro Sukun, Adot (18) warga Desa Bungur Asih, dan Wawan (22) warga Desa Bungur Asih, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Namun, nyawa dua Bonek tak tertolong pada Minggu dini hari dan pagi tadi. Dua nama Bonek yang terakhir meninggal dunia di RSUD Ciereng, Kabupaten Subang, yakni Sahrul dan Nasif.

Adapun salah satu dari empat Bonek yang menjalani perawatan, Adot atau Cahya, mulai sadarkan diri. Dia mengaku sebelum kejadian bersama dengan rombongan yang diakuinya sebanyak 23 orang, sempat menggelar pesta miras yang disediakan pemilik rumah yang dijadikan untuk menginap.

Seperti diakui salah satu Bonek, Adot atau Cahya, saat sampai di daerah Subang mereka sempat menggelar pesta minum dengan mengonsumsi miras racikan dengan menggunakan alkohol 70 persen di rumah salah seorang warga bernama Singgih. Rumah ini dijadikan tempat mereka untuk singgah dan menginap.

"Rombongan 23 orang. Istirahat dulu, bermalam, terus mau lanjutin perjalanan. Minum bareng alkohol, enggak kerasa tahunya gini," anggota Bonek itu menjelaskan sembari sesekali menjerit kesakitan, Sabtu, 7 Januari 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya