Misteri Hilangnya 4 Prajurit TNI AL di Laut

Berbagai upaya sudah dilakukan melalui operasi pencarian.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 19 Jan 2017, 07:03 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 07:03 WIB
Tak Ada Permintaan Tebusan Atas 4 Prajurit TNI AL yang Hilang
Proses pencarian TNI AL yang hilang mengerahkan empat kapal perang dan dua helikopter. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Pencarian empat prajurit TNI AL yang hilang di perairan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), berbatasan dengan Filipina sudah memasuki hari ke 33. Namun keberadaan mereka masih belum menemui titik terang.

"Hingga saat ini belum ada petunjuk atau titik terang di mana keberadaan empat prajurit kami," ungkap Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, Mayor Dedy Irawan, Selasa, 17 Januari 2017.  

Dedy mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan melalui operasi pencarian oleh Komando Armada Timur (Armatim) di Surabaya, Jawa Timur, dengan dukungan Lantamal VIII Manado. Namun, belum ada kesimpulan apa-apa atas pencarian tersebut.

"TNI AL belum memberikan kesimpulan. Kami masih terus melakukan pencarian," ucap Dedy.

Dia menjelaskan, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena memang semua masih menyisakan misteri. Kalau seandainya kapal itu tenggelam, tentu ada bahan atau muatan yang mengapung. Kalau dihantam ombak dan pecah, juga masih ada serpihan-serpihannya.

"Tapi, tidak ada bekas-bekas itu yang kami temukan," ujar Dedy.

Dedy menambahkan, stok logistik dan bahan bakar di kapal itu tentu juga terbatas. Jika kemudian merapat ke darat, kapal tersebut bisa ditemukan orang. Bahkan, pihaknya juga sudah menyisir pulau-pulau yang berpotensi kapal itu terdampar.

"Tapi, hasilnya nihil," ujar dia.

Hilangnya empat prajurit TNI AL itu berawal ketika pasukan TNI AL sedang patroli di perairan Sulawesi Utara pada Selasa 13 Desember 2016. Saat itu, melalui radar terdeteksi ada kapal asing. Setelah didekati dan digeledah ternyata kapal FB Nurhana berbendera Filipina dengan 24 ABK.

Sebanyak 21 ABK FB Nurhana dipindahkan ke KRI Layang untuk dibawa ke pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. Sementara, FB Nurhana bersama tiga ABK-nya dikawal empat prajurit TNI AL menuju ke Lanal terdekat, yakni Lanal Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Dalam perjalanan menuju Melonguane itulah FB Nurhana  hilang kontak pada Rabu, 14 Desember 2016, pukul 06.00 Wita.

Para prajurit TNI AL yang hilang bersama FB Nurhana tersebut, yakni Kepala Tim Pengawalan Letda Laut (P) Faisal Dwi, Kelasi Kepala Amo Dia Mahendra, Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, dan Kelasi Dua Isy Badnur Rohim. Mereka adalah kru KRI Layang-635.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya