5 Donor ASI Penyambung Nyawa Bayi Tsaqif Korban Kecelakaan

ASI peninggalan sang ibu sebelum meninggal membantu penyembuhan bayi Tsaqif setelah sempat mengalami gagal napas dan koma.

oleh Yanuar H diperbarui 24 Jan 2017, 09:03 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 09:03 WIB
5 Donor ASI bagi Bayi Tsaqif Korban Kecelakaan
ASI peninggalan sang ibu sebelum meninggal membantu penyembuhan bayi Tsaqif setelah sempat mengalami gagal napas dan koma. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Muhammad Tsaqif Dirga Krisnawan, bayi lima bulan, akhirnya pulang dari rumah sakit setelah sebulan dirawat. ASI yang ditinggalkan ibunya semasa masih hidup menjadi penyelamat nyawa bayi yatim piatu itu.

Dengan persediaan ASI yang semakin menipis, keluarga pun segera mencari donor ASI untuk Tsaqif. Menurut Kantun Basuki, paman Tsaqif, kondisi Tsaqif lebih cepat pulih pasca-operasi jika diberi asupan ASI.

Hingga saat ini, ada lima pendonor ASI yang bersedia menyumbang bagi bayi yang selamat dari maut itu. "Kami rutin ambil ke rumahnya itu. Ambil di Bantul, Pakem, sama Pleret. Kita usahakan pakai ASI, tidak pakai ASI sambung, karena pemulihan kan pakai ASI lebih cepat," kata Kantun di Sardjito, Senin, 23 Januari 2017.

Kantun mengatakan perkembangan kesehatan Tsaqif signifikan setelah operasi. Bayi itu kini sudah bisa mengonsumsi ASI menggunakan dot.

"Sudah hampir tiga hari sudah pakai dot. Alhamdulillah, sudah 100 cc, bisa masuk 80 cc, kadang 100 cc masuk," ujar Kantun.

Ia menyebut kesembuhan Tsaqif sebagai mukjizat karena kedua orangtuanya tidak selamat dari maut setelah kecelakaan lalu lintas fatal pada Desember 2016. Setelah pulang dari RS, keluarga menyatakan akan terus mengontrol kondisi bayi itu ke RSUP Dr Sardjito.

Terlebih, bayi Tsaqif juga bakal menghadapi operasi lanjutan saat usianya menginjak 10 tahun terkait penyambungan selang yang dipasang untuk mengeluarkan cairan dari otaknya.

"Kita akan rawat bareng-bareng dengan keluarga. Kita masih satu rumah, nanti kita rawat bareng-bareng di Mancasan Wirobrajan," kata Kantun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya