Seorang Warga Lenyap di Dekat Lokasi Harta Karun Gaib

Warga yang lenyap di dekat lokasi harta karun gaib itu diduga terbawa arus bawah.

oleh Eka Hakim diperbarui 10 Feb 2017, 18:21 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 18:21 WIB
Apa Hasil Penggalian Harta Karun Gaib di Tepi Pantai?
Warga hanya punya waktu dua jam untuk mencari tahu harta karun gaib itu sebelum kembali tertutup air laut. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Mamuju Utara - Seorang warga, Komang Trombawo (30), dikabarkan lenyap di sekitar lokasi pencarian harta karun gaib yang berada di Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis, 9 Februari 2017, sekitar pukul 19.45 Wita.

Kepala Basarnas Makassar Amiruddin menerangkan warga tersebut hilang karena tenggelam di Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara.

"Saya belum tahu penyebabnya apakah korban tenggelam saat mencari harta karun atau apa. Tunggu saja kabar dari lokasi," kata Amiruddin, Jumat (10/2/2017).

Ia mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim penyelamat Pos SAR Mamuju untuk berangkat ke lokasi kejadian dengan membawa peralatan pendukung pertolongan di air.

"Lokasi kejadian berada pada koordinat 1 17 41.604 S-119 19 9.350 E. Tim Sar Mamuju sudah bergerak sejak semalam usai informasi masuk," kata Amiruddin.

Menurut Basri, Koordinator SAR Mamuju mengatakan kejadian bermula saat korban yang bernama Komang berangkat ke muara untuk mencari ikan. Komang menangkap ikan dengan cara menembak atau lebih dikenal dengan istilah Spearfishing.

"Cara menangkap ikan seperti ini memang lebih berbahaya dibanding cara lain, seperti memancing atau menggunakan jaring," kata Basri.

Menurut Basri, menangkap ikan dengan cara menembak itu dibutuhkan tenaga ekstra karena mereka harus menyelam untuk mencari keberadaan ikan. Setelah ikan terlihat, mereka yang menyelam tadi lalu membidik ikan tersebut menggunakan senjata rakitan.

"Risiko dapat terjadi pada saat ikan terkena anak panah. Ikan yang berukuran lumayan besar dapat menarik penyelam ke bawah karena anak panah terikat pada alat yang dipegang si penyelam," tutur Basri.

Tak hanya itu, penyelam tadi juga dapat terbawa arus bawah yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa diduga sebelumnya. "Oleh karena itu, cara demikian sangat tidak disarankan dilakukan oleh pemula atau yang belum memiliki pengetahuan tentang itu," ujar Basri.

Hingga saat ini, lanjut dia, korban masih dalam pencarian tim SAR gabungan di lokasi dekat harta karun gaib. "Tim masih di lokasi lakukan pencarian. Sebagian tim melakukan penyelaman di titik yang diduga terakhir korban tenggelam," kata Basri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya