Liputan6.com, Pamekasan – Lambang palu arit kembali tertempel di kamar mandi dan pagar salah satu masjid di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Lambang yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu diduga tertempel dalam waktu bersamaan dengan kejadian sebelumnya yang menyebar di beberapa titik, tapi baru diketahui warga pada Jumat, 10 Februari 2017.
Lambang palu arit tersebut ditemukan kamar mandi dan pagar Masjid Baiturrohman, Desa Banyupelle, Kecamatan Palengan, Pamekasan. Pada waktu takmir masjid sedang membersihkan kamar mandi, tiba-tiba terlihat gambar palu arit tertempel di dinding.
Temuan itu membuatnya kaget dan langsung bergegas melaporkan kepada aparat desa setempat, sambil menunggu petugas yang berwajib datang ke lokasi.
"Sekitar pukul 09.00 WIB, saya membersihkan kamar mandi masjid, namun tidak lama di kamar mandi terlihat gambar palu arit, saya langsung keluar dari kamar mandi melaporkan adanya lambang itu ke aparat desa di sini," kata Takmir Masjid Baiturrohman Ali Tohir, Jumat, 10 Februari 2017.
Menurut dia, setelah melaporkan temuan lambang yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu, dia tetap membiarkan gambar tersebut sembari menunggu pihak kepolisian dan TNI. Ia tidak berani menghapus sendiri sebelum ada tindakan dari pihak terkait.
Baca Juga
Gambar yang sama bukan hanya di tempat itu saja. Beberapa hari sebelumnya juga terdapat gambar sama sempat beredar di luar kecamatan.
"Kemungkinan besar gambar itu munculnya bersamaan dengan terjadi pada hari sebelumnya, namun masyarakat di sini kan banyak yang tidak tahu, sehingga tidak terlalu memperhatikan dan akhirnya baru diketahui hari ini," kata Ali.
Kapolsek Palengaan AKP Ach. Sholeh mengatakan, adanya lambang palu arit yang tertempel di kamar mandi masjid disinyalir bersamaan dengan kejadian sebelumnya. Sebelum gambar tersebut ditemukan, masyarakat sempat melihat segerombol pemuda yang masuk ke kamar mandi masjid.
Kehadiran gerombolan pemuda itu tidak dihiraukan masyarakat karena dikira hanya hendak hendak mengambil wudhu. Maka itu, lambang paru arit itu baru diketahui pada Jumat pagi, 10 Februari 2017.
"Itu langsung dihapus bersama Danramil, Pak Camat dan tokoh agama di sana. Saya tutup pakai cat. Itu kemarin bersamaan satu paket, karena ada yang tahu waktu itu, dibiarkan oleh yang melihat karena tidak tahu artinya. Karena sudah heboh baru ngomong," ucap Sholeh.
Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian sama, pihaknya akan mengencarkan patroli pada malam hari. Hal itu supaya dapat mengetahui aksi gerak-gerik penyebar lambang terlarang tersebut.
Sebelumnya, lambang palu arit tertempel di dinding kamar mandi yang biasa dijadikan tempat berwudhu jemaah Masjid Al Ikhlas Desa Billaan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan. Selain itu, dalam waktu yang sama juga terdapat lambang yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu juga tertempel di jembatan di kawasan yang sama pada Kamis, 9 Februari 2017.
Lambang palu arit itu diketahui pertama kali oleh seorang jemaah masjid yang hendak berwudu. Kaget dengan gambar bercat merah itu, jemaah tersebut melaporkannya kepada takmir masjid yang kemudian dilanjutkan ke aparat desa untuk dilaporkan kepada pihak Kepolisian dan TNI.
Advertisement