Liputan6.com, Palembang - Pada awal Febuari 2017 tepatnya dalam tiga hari terakhir, tercatat ada dua orang warga Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang yang memilih mengakhiri hidupnya cara bunuh diri. Kedua warga inipun ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar rumahnya.
Kasus gantung diri pertama terjadi pada Senin (13/2/2017) malam, sekitar pukul 18.30 WIB. Warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Lorong Damai, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan IT 2 Palembang digegerkan dengan teriakan Ermawati.
Ibu tiga anak ini teriak histeris di dalam rumahnya setelah melihat tubuh sang suami, Amin (38), tergantung di kusen pintu kamarnya. Kondisi Amin saat ditemukan sudah tidak bernyawa dengan tali kabel yang membelit lehernya.
Advertisement
Awalnya, setelah pulang dari rumah orangtuanya, Ermawati bingung karena kondisi pintu rumahnya terkunci dan lampu depan tidak dihidupkan. Karena sudah berkali-kali mengetok pintu, tidak ada respon dari sang suami, akhirnya Ermawati meminta bantuan Ari, tetangganya, untuk mendobrak pintu.
Baca Juga
Setelah pintu terbuka, Ermawati langsung menghidupkan lampu rumah. Alangkah terkejutnya dia melihat tubuh sang suami sudah tergantung dikusen pintu kamar tidurnya. Dia pun lalu menangis sejadinya dan membuat tetangga lain langsung menghampiri rumahnya.
Tiga puluh menit kemudian, petugas kepolisian dari Polsek IT 2 sudah datang mengamankan lokasi di rumah kontrakan milik Herman, No.606, RT.06 RW.06, Palembang. Tubuh Amin yang tergantung tanpa menggunakan baju dan memakai celana hitam panjang akhirnya diturunkan. Dibantu keluarga korban, tubuh Amin langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Hamida, Ketua RW.06, mengatakan korban memang beberapa hari sebelum bunuh diri sempat terlihat gelisah dan sering bicara tidak karuan.
“Dia selalu merasa dimusuhin sama tetangga lainnya dan merasa ada yang mengintipnya di rumah,” ujarnya kepada Liputan6.com.
Sudah empat kali Amin dan istrinya berpindah kontrakan di kawasan tersebut. Namun, Amin selalu mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, pada hari Minggu, Amin yang berprofesi sebagai tukang service AC ini, memilih tidak keluar rumah seharian. Padahal, rumah orangtuanya tak jauh dari rumah kontrakannya.
Tewasnya warga Kecamatan IT 2 karena bunuh diri juga terjadi di Jalan Rajawal, RT 26 RW 06, Kelurahan 9 Ilir Palembang, pada Sabtu (11/2/2017) siang.
Sekitar pukul 10.30 WIB, tubuh Rismana (37) ditemukan sang istri, Masyu (32), tergantung dilantai dua rumahnya dengan seutas tali tambang berwarna biru.
Sebelumnya, Masyu mencari-cari sang suami ke rumah keluarganya, namun tidak ketemu. Masyu lalu pulang kerumah dan memanggil-manggil sang suami dirumahnya, tapi tidak ada respon. Lalu, Masyu naik ke lantai dua rumahnya dan langsung terkejut melihat tubuh sang suami yang berprofesi sebagai tukang bubur ini tergantung tali dan sudah tak bernyawa.
Kapolsek Ilir Timur 2, Kompol M. Hadiwijaya, mengatakan, karena sang istri berteriak histeris, sehingga membuat tetangganya langsung menghampiri rumah korban. Warga yang melihat korban, langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek IT 2 Palembang.
“Kasus ini masih kita selidiki dengan mengamankan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi,” katanya.