Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 3.452 kepala keluarga (KK) di Provinsi Riau menjadi korban banjir akibat meluapnya sejumlah sungai. Hingga kini, sebagian besar warga masih bertahan, namun ada pula mengungsi akibat banjir tahunan di empat kabupaten.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger, menjelaskan empat kabupaten itu adalah Kampar, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, dan Pelalawan.
"Banjir di Pelalawan terjadi di Kecamatan Ukui, tepatnya di Desa Lubuk Kembang dengan korban 80 KK dan Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 144 KK," ucap Edwar, Kamis (9/3/2017).
Advertisement
Banjir di Pelalawan terjadi akibat meluapnya Sungai Nilo di Kecamatan Ukui. Bahkan banjir yang terjadi sejak pekan lalu ini menyebabkan seorang warga tewas karena terseret arus saat sungai meluap.
Sementara banjir di Kabupaten Kampar, merendam 17 kecamatan. Banjir merendam perumahan yang dekat dengan daerah aliran sungai (DAS) karena dilepaskannya air di Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang.
Baca Juga
Pelepasan muatan pintu air karena pasokan dari daerah hulu (Sumatera Barat) tidak seimbang dengan kekuatan waduk menampung air. PLTA kemudian membuka pintu, namun Pemerintah Kabupaten Kampar sudah diberi peringatan dini.
"Pemerintah setempat telah membuka posko terpadu, bantuan terus disalurkan. Pendataan yang dilakukan ada 1.438 orang (terdampak)," kata Edwar yang juga penjabat Wali Kota Pekanbaru ini.
Selain rumah, menurut Edwar, banjir juga merendam fasilitas umum seperti masjid dan jalan. Banjir juga merendam sejumlah sekolah, sehingga aktivitas pendidikan dihentikan sementara menjelang banjir surut.
Selanjutnya di Kabupaten Kuantan Singingi, banjir merendam tiga kecamatan dengan korban 385 KK. Pemerintah dan kepolisian sudah mengerahkan personel untuk membantu warga.
Sejumlah sekolah juga terpaksa meliburkan aktivitas pendidikan, mengingat banjir menggenangi bangunan, termasuk merendam jalan menuju sekolah.
Terakhir, banjir merendam 11 kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu. Di daerah pemekaran Kabupaten Kampar ini, petugas mencatat ada 1.405 KK menjadi korban. "Jumlah yang terdata sementara ada 5.459 jiwa yang menjadi korban," sebut Edwar.
Edwar menambahkan, banjir ini juga menyebabkan beberapa desa di salah Kecamatan Bonai Darussalam terisolasi. Pasalnya, Jembatan Mentawai sebagai salah satu penghubung, ambruk dan hanyut dibawa arus ketika air sungai meluap.
"BPBD Rokan Hulu telah menurunkan sampan dan boat melakukan evakuasi warga, mendirikan tenda pengungsi dan menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan, sarden, minyak goreng, susu, snack," kata Kepala BPBD Provinsi Riau tersebut.