Bak Film Laga, Polisi Kejar Mobil Komplotan Necis Pencuri Motor

Meski berprofesi sebagai pencuri motor, Adi dan kawan-kawan masuk golongan elite dalam dunia pencurian.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 28 Mar 2017, 14:01 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2017, 14:01 WIB
Pencuri motor
Mobil milik komplotan pencuri motor terguling setelah dikejar aparat Satreskrim Polres Bangkalan, Madura. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Bangkalan - Polisi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menangkap Adi. Pemuda 25 tahun itu bersama komplotannya telah lama diburu polisi lantaran kerap mencuri sepeda motor. Meski berprofesi sebagai pencuri motor, Adi dan kawan-kawan masuk golongan elite dalam dunia pencurian.

Saat mencuri mereka selalu mengendarai mobil mewah untuk ukuran orang Bangkalan. Ditambah dengan penampilan yang necis dan keluar dari mobil, orang tak akan mengira warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah itu adalah spesialis pencuri motor.

Ketika ditangkap polisi pada Sabtu, 25 Maret 2017, Adi mengendarai Honda Jazz RS tahun 2013, harga bekas mobil ini masih di kisaran Rp 170 juta. "Katanya (Adi) mobil itu miliknya, beli sendiri, tapi BPKB-nya digadai," ucap Kepala Satreskrim Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Anton Widodo, Senin, 27 Maret 2017.

Menurut catatan polisi, Adi merupakan spesialis pencuri motor yang digembok. Dia merusak gembok dengan kunci L ukuran 10 yang telah dimodifikasi, salah satu ujungnya kunci L itu dipipihkan macam ujung obeng minus.

Selain Bangkalan, wilayah operasional Adi cs adalah Kota Surabaya. "Di Bangkalan, Adi mengaku sudah 13 mencuri sepeda motor, sebagian besar di Desa Tellang, sekitar Kampus UTM," ujar Anton.

Sebelum ditangkap polisi, Sabtu pagi lalu, Adi dan rekannya Aziz, juga penduduk Desa Jaddih, mencuri motor di halaman rumah warga di Kelurahan Bancaran. Mereka mengendarai mobil Avanza milik Aziz.

Setelah menemukan motor yang diincar, mereka diam sejenak dalam mobil untuk memantau situasi. Begitu situasi dianggap aman, Adi turun dan langsung mengambil motor tersebut dalam hitungan menit.

Motor hasil curian langsung dijual ke penadah, harga per unitnya Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Harga tergantung kondisi dan merek motor. Semakin tua tahun pembuatannya, kian murah harganya. "Penadahnya masih kami cari," kata Anton.

Kejar-kejaran di Jalan

Pencuri motor
Satuan Reskrim Polres Bangkalan meringkus pencuri motor yang saat beraksi memakai mobil. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Kepala Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Anisullah M Ridha menambahkan, penangkapan Adi berlangsung dramatis. Polisi dan Adi terlibat kejar-kejaran di jalan raya sejauh kurang lebih empat kilometer dari Kecamatan Burneh hingga Kecamatan Arosbaya.

"Sore setelah mencuri, polisi melihat Adi dan Aziz di Burneh, naik mobil berbeda, Adi naik Jazz, Aziz naik Avanza. Melihat polisi mereka kabur dan dikejar," beber dia.

Dalam pengejaran itu, Aziz berhasil lolos. Polisi pun fokus mengejar Adi. Polisi mengeluarkan beberapa tembakan peringatan, tapi tak digubris. Sesampainya di Desa Gebang, Kecamatan Arosbaya, polisi berhasil memepet dan kemudian menembak ban belakang sebelah kanan.

Tembakan itu mengenai target, mobil Adi pun oleng hilang kendali dan akhirnya nyungsep ke sebuah selokan. Posisi mobil terjepit antara dinding rumah warga dan badan jalan. "Sekarang kami memburu rekannya AZ," Anis mengungkapkan.

Setelah Adi ditangkap, polisi menemukan sebuah pisau dan kunci L untuk merusak gembok. Tersangka pencuri motor itu pun digelandang ke rumah istrinya di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah. Di sana, polisi menemukan puluhan gembok rusak dan sebuah pistol jenis Airsoft Gun yang telah dimodifikasi.

"Jadi Adi ini tiap mencuri, gemboknya dibawa pulang," tutur Anis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya