Liputan6.com, Ponorogo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menambah tiga unit alat berat, dari sebelumnya enam unit ekskavator, untuk membantu proses pencarian 26 korban tanah longsor yang masih belum ditemukan.
"Hari ini tiga unit ekskavator dikirim ke atas untuk mempercepat pencarian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo Setyo Budiono di Ponorogo, dilansir Antara, Senin (3/4/2017).
Ia mengatakan, ketiga unit alat berat tambahan dikerahkan ke tiga zona pencarian yang telah ditetapkan tim gabungan bersama Basarnas pada Minggu dini hari, 2 April 2017.
"Luasnya area pencarian dan tebalnya material longsor membuat upaya pencarian mengalami kesulitan dan bisa memakan waktu lama," ujar dia.
Setyo mengatakan, medan paling berat dialami tim pencari di sektor/zona A dan B yang berada di titik nol dan tengah alur longsor.
Baca Juga
Advertisement
Di sekitar titik nol lokasi longsor yang berada paling atas atau persis di bawah tebing longsor, Setyo mengatakan, diperkirakan ada 12 korban tertimbun longsor dengan kedalaman material mencapai 14-20 meter.
Sementara di sektor B, luas area pencarian menyulitkan alat berat dalam membongkar tumpukan material longsor yang masih labil.
"Masing-masing sektor di bawah kendali Baasarnas, TNI dan Polri, sesuai pembagian kemarin," kata Setyo.
Setyo berharap proses cuaca hari ini cerah, sehingga pencarian bisa dilakukan hingga sore hari. Apabila hujan kembali turun, seluruh proses evakuasi akan dihentikan sementara.
"Selain jumlah peralatan, proses pencarian ini juga sangat tergantung dengan cuaca, karena kalau hujan masih sangat berbahaya bagi tim SAR gabungan, tanahnya gembur dan labil," ujar dia.
Hingga saat ini, jumlah korban longsor yang berhasil ditemukan sebanyak dua orang. Sedangkan, 26 sisanya masih dalam proses pencarian.