Wajah Baru Pasar Klewer Bakal Diresmikan Jokowi pada Hari Kartini

Ada 1.994 kunci kios yang diberikan kepada 1.694 pedagang Pasar Klewer secara bertahap.

oleh Fajar Abrori diperbarui 12 Apr 2017, 10:32 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2017, 10:32 WIB
Pasar Klewer Solo Punya Wajah Baru
Selesainya pembangunan setelah Pasar Klewer, maka kios-kios di sana sudah 100 persen siap digunakan pedagang. (Liputan6.com/Fajar Abrori).

Liputan6.com, Solo - Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah punya wajah baru usai sempat terbakar hebat pada akhir 2014 lalu. Selama 1,5 tahun setelahnya Pasar Klewer kembali dibangun dan bersiap kembali menjadi pusat tekstil terbesar di Jawa Tengah.

Berkenaan dengan itu, Presiden Joko Widodo direncanakan akan meresmikan Pasar Klewer tersebut pada Jumat, 21 April 2017, yang bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.

"Berdasarkan informasi pagi tadi bahwa insyaallah tanggal 21 April nanti peresmian Pasar Klewer akan dilakukan oleh Pak Presiden," kata Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo, Selasa (11/4/2017).

Subagiyo menjelaskan, usai pembangunan Pasar Klewer itu, kios-kios di sana sudah 100 persen siap digunakan. Karena itu, Pemkot Solo akan membagikan kunci kios kepada para pedagang.

Subagiyo mengatakan, ada 1.994 kunci kios yang diberikan kepada 1.694 pedagang Pasar Klewer. Pembagian tersebut dilakukan secara bertahap yakni hari ini dan besok.

"Untuk hari ini jumlah kunci yang diserahkan kepada pedagang mencapai 837 kunci kios," ujar dia.

Setelah menerima kunci, lanjut dia, para pedagang akan melihat kondisi masing-masing kios barunya pada Kamis, 13 April 2017. Mereka akan dipersilahkan untuk mengecek apakah kunci pintu kiosnya bisa difungsikan dengan baik atau tidak. Selain itu, para pedagang juga bisa melihat kondisi lantai, lampu, dan pintu kios.

"Tatkala terjadi hal-hal yang tidak selaras, bisa melapor. Apapun persoalannya menjadi tanggung jawab dinas. Lalu jika ada persoalan bisa diselesaikan dengan dinas perdagangan," ucap dia.

Pembangunan wajah baru Pasar Klewer tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 200 miliar. Dana pembangunan tersebut berasal dari bantuan dana APBN, bantuan dana dari Gubernur Jawa Tengah, dan APBD Kota Solo.

"Pembangunan gedung tersebut dibiayai dana rakyat melalui anggaran dari APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBD Pemkot Solo," kata Subagiyo.

Dari dana besar yang digunakan untuk pembangunan menghasilkan sejumlah fasilitas. Selain memiliki lift, pasar tersebut juga dilengkapi dengan eskalator atau tangga berjalan.

Fasilitas tersebut dipasang di bangunan pasar baru tersebut untuk memudahkan para pengunjung dan pedagang melakukan transaksi di pasar tersebut.

"Ada lift yang khusus barang dan lift untuk pengunjung. Nanti di setiap lantai ada eskalator," ujar Subagiyo.

Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Klewer, Agung mengaku senang dan bersyukur karena bangunan Pasar Klewer yang baru akan segera ditempati.

Pasca-kebakaran 2014 silam, para pedagang harus berjualan di pasar darurat yang dibangun Pemkot Solo di Alun-alun utara Kota Solo. Tentunya, berpindah lokasi berdagang kala itu berimbas pada penurunan omzet.

"Dulu setelah kebakaran itu omzetnya langsung turun karena perlu penyesuaian kembali di tempat jualan di pasar darurat sementara di alun-alun. Semoga dengan segera menempati kios baru di Pasar Klewer lekas kembali normal penjualannya," ujar Agung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya