Janji Anak Gubernur Sumsel Usai Dilantik Jadi Bupati Muba

Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memiliki persentase penduduk miskin tertinggi kedua di Sumsel, padahal menyumbang CPO terbesar untuk Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 23 Mei 2017, 08:31 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 08:31 WIB
Janji Anak Gubernur Sumsel Usai Dilantik Jadi Bupati Muba
Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memiliki persentase penduduk miskin tertinggi kedua di Sumsel, padahal menyumbang CPO terbesar untuk Sumsel. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin melantik anak pertamanya, Dodi Reza Alex Noerdin, sebagai bupati setelah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 2017.

Bersama pasangannya, Beni Hernedi, Dodi Reza resmi dilantik ayahnya  sebagai Bupati-Wakil Bupati Muba pada Senin, 22 Mei 2017, di aula Palembang Sport and Convention Centre (PSCC).

Dodi Reza Alex Noerdin-Beni Hernedi menang telak dalam Pilkada Muba dari pesaingnya Amiri Arifin-Ahmad Thoha. Pilkada yang digelar pada 15 Febuari 2017 lalu memenangkan Dodi-Beni dengan perolehan suara mencapai 80 persen.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015 yang dilansir di lamansumsel.bps.go.id, dari jumlah penduduk Kabupaten Muba sebanyak 611.506 jiwa,  persentase penduduk miskin mencapai 18,35 persen. Jumlah tersebut menempatkan Kabupaten Muba sebagai kawasan termiskin kedua setelah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dengan persentase penduduk miskin sebesar 19,73 persen.

Dodi Reza mengakui Kabupaten Muba perlu banyak pembenahan, mulai dari infrastruktur, fasilitas pendidikan, kesehatan yang juga menyebabkan tingginya angka kemiskinan.

Padahal, kawasan itu menyumbang cukup banyak hasil perkebunan beras, sawit dan karet. Kabupaten ini juga menempatkan Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai salah satu pemasok bahan baku Crued Palm Oil (CPO) dan karet terbesar di Indonesia.

Untuk itu, pihaknya berjanji melakukan program kerja (proker) utama yaitu perbaikan jalan, listrik dan air bersih. Menurutnya, salah satu poin utama dari tingginya tingkat kemiskinan karena infrastruktur yang sangat buruk.

"Kenapa miskin, karena tidak ada pemasukan yang mereka hasilkan. Tidak ada jalan produksinya, karena infrastruktur tidak beres," ucapnya kepada Liputan6.com.

Penjualan karet di Kabupaten Muba sendiri sangat rendah. Para petani Kabupaten Muba terpaksa menjual murah ke para tengkulak karena sulitnya transportasi dan minimnya fasilitas lain, seperti listrik.

Seperti Kecamatan Lalan yang merupakan lumbung padi terbesar di Kabupaten Muba, pasokan listriknya sangat kurang. Bahkan, kawasan ini bisa mendapatkan suplai listrik tiga hari sekali.

Kondisi jalan sebagai akses utama transportasi tak kalah parahnya. Hampir 50 persen kondisi jalan kabupaten sepanjang 1.085 kilometer (km) dalam kondisi rusak, baik rusak ringan hingga parah.

"Jika infrastruktur dasar tercapai,pembangunan lain mengikuti. Seperti fasilitas kesehatan, pendidikan dan pelayanan masyarakat lainnya," katanya yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Kerjasama Ekonomi Regional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat.

Tepis Dinasti Politik

Kemenangan Dodi Reza Alex Noerdin dalam Pilkada Muba juga menghembuskan isu adanya dinasti politik Gubernur Sumsel. Namun, kabar burung tersebut langsung ditepis Dodi yang juga menjabat sebagai Presiden Laskar Wong Kito, Sriwijaya Football Club (SFC).

Pada Pilkada Muba 2011 lalu, dirinya kalah dari pasangan calon (paslon) petahana Pahri Azhari-Beni Hernedi. Padahal, Alex Noerdin sebelumnya menjabat sebagai Bupati Muba selama dua periode yaitu pada 2001-2008.

"Istilah dinasti itu tidak ada, tapi saya tidak bisa menafikkan ada bakat kepemimpinan dari ayah saya sehingga bisa terpilih jadi Bupati Muba. Masyarakat yang memilih, bukan proses dinasti. Gubernur Sumsel tidak ada mengintervensi proses pilkada," ujarnya.

Sebelum dilantik menjadi Bupati Muba, nama Dodi Reza erap digadang-gadang masuk dalam daftar bakal calon (balon) Pilkada Sumsel 2018 mendatang. Namun, Dodi Reza enggan menanggapi isu tersebut.

"Saya tidak akan menanggapi, tidak etis. Belum apa-apa, tidak bisa mengomentarinya. Karena tidak patut dan tidak elok," ucapnya.

Atas pelantikan anaknya, Alex Noerdin menilai hal itu sebagai hal biasa dan sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai Gubernur Sumsel. "Ini adalah momentum, tapi yang harus dilihat adalah beban yang menunggu pasangan ini setelah dilantik nanti," katanya.

Ia berharap Bupati-Wakil Bupati terpilih ini bisa langsung melanjutkan estafet pemerintahan di Kabupaten Muba. Terutama merealisasikan janji yang disampaikan Dodi-Beni pada masa kampanye.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya