Liputan6.com, Jambi - Informasi terkait penangkapan terduga teroris berjenggot di Jambi masih simpang siur. Pihak berwenang, baik Polda maupun Polresta Jambi, belum memberikan keterangan resmi.
Diketahui pada Senin malam, 29 Mei 2017 sekitar pukul 23.00 WIB, aparat Densus 88 Antiteror, kepolisian Polda dan Polresta Jambi dibantu TNI menggerebek sebuah rumah kontrakan di Jalan Kampung Bugis, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Tidak terjadi baku tembak dalam peristiwa tersebut.
Menurut salah satu sumber di Polresta Jambi yang enggan ditulis identitasnya, penggerebekan rumah kontrakan di Jalan Kampung Bugis merupakan kelanjutan dari penangkapan terduga teroris di salah satu masjid di Kota Jambi.
Advertisement
Video penangkapan terduga teroris diunggah sebuah akun Instagram @info_seputar_jambi. Dalam video berdurasi 34 detik itu, seorang menggunakan baju gamis warna biru tiba-tiba ditangkap oleh dua orang yang diduga anggota polisi dan diikat tangannya di atas sepeda motor saat keluar dari sebuah masjid.
Salah anggota polisi yang menangkap juga mengenakan baju gamis warna abu-abu lengkap dengan sorban penutup kepala warna putih. Usai ditangkap, terduga teroris yang belum diketahui identitasnya itu langsung dibawa masuk ke dalam sebuah mobil.
Dari keterangan video tersebut tertulis penangkapan terduga teroris di Jambi itu dilakukan di Masjid Al-Munawaroh yang berada di Perumnas Aurduri, Kota Jambi. Video ini diunggah pada Selasa (30/5/2017) dini hari. Dalam lima jam, video tersebut sudah tayang sebanyak 7.248 kali.
Baca Juga
Namun demikian, belum ada keterangan resmi baik dari Polda Jambi maupun Polresta Jambi terkait penangkapan terduga teroris tersebut. Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi bahkan mengatakan tidak tahu atas penangkapan tersebut.
"Tidak tahu, tidak ada laporan, mungkin itu dari (anggota) Densus," ujar Kuswahyudi saat dihubungi Liputan6.com, Senin pagi (30/5/2017).
Menurut dia, bisa saja penangkapan oleh tim Densus 88 "") Antiteror tidak melibatkan aparat kepolisian di daerah. "Biasanya Polsek setempat, atau mungkin ditangkap langsung dibawa ke Jakarta. Nanti kalau ada informasi saya kabari," ucap Kuswahyudi.
Sebelumnya, proses penggerebekan terduga teroris di Jalan Kampung Bugis sempat mengagetkan warga sekitar. Banyaknya aparat berseragam dilengkapi senjata api menarik perhatian warga yang langsung keluar memadati sekitar lokasi.
Andre (32), salah seorang warga Kenali Besar mengatakan, dari penggerebekan rumah terduga teroris itu aparat membawa dua orang yakni laki-laki dan perempuan. Belum diketahui status kedua orang tersebut. Namun menurut warga, keduanya belum sampai dua bulan mengontrak sebuah rumah di daerah itu.
Dari keterangan warga, salah satu pria yang dibawa aparat berperawakan sedang dan berjenggot. Warga juga tidak tahu laki-laki dan perempuan yang dibawa aparat itu apakah pasangan suami istri atau bukan.