Bau Belerang Tercium di Lokasi Terdampak Gempa Poso 6,6 SR

Kondisi terparah akibat gempa itu berada di wilayah Lore Utara-Timur, Kabupaten Poso.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 30 Mei 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2017, 13:30 WIB
Bau Belerang Tercium di Lokasi Terdampak Gempa Poso 6,6 SR
Kondisi terparah akibat gempa itu berada di wilayah Lore Utara-Timur, Kabupaten Poso. (dok. BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi 6,6 skala Richter di Kabupaten Poso berdampak luas. Tak hanya korban jiwa, lindu juga menyebabkan sejumlah bangunan rusak dengan beragam skala kerusakan.

Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah menyebutkan, puluhan rumah warga di wilayah Kabupaten Poso mengalami retak-retak atau rusak ringan. Berdasarkan analisis peta gempa, Kabupaten Poso terdampak gempa keras dengan intensitas V – VI MMI.

Data sementara BPBD melansir, gempa menyebabkan dua warga di Desa Sedoa, Poso, luka berat dan seorang warga mengalami luka ringan. Selain itu, sebuah gereja dan satu polindes (pondok bersalin desa) roboh. Sementara itu, puluhan rumah warga retak.

Gempa Poso juga menyebabkan seorang warga berusia lanjut di Desa Alitupu mengalami luka berat dan satu rumah roboh. Di Desa Wuasa, tiga rumah retak dan rekahan tanah yang mengeluarkan lumpur dan bau belerang.

Pantauan BPBD, wilayah Lore Utara-Timur merupakan wilayah yang mengalami kerusakan terparah. Sementara itu, di wilayah Kota Poso, sebagian depan bangunan BNI roboh dan jembatan panjang yang berlokasi di dekat pos "smaker" retak.

Pada wilayah Poso Pesisir, kerusakan terjadi di Desa Towu, yang terdiri dari dua rumah warga roboh, 19 rumah warga retak serta satu korban luka. Kerusakan di wilayah Poso Pesisir Utara mencakup Desa Kilo (satu rumah waga roboh), Desa Bakti Agung (satu rumah roboh), dan Desa Tambrana (pagar dan bangunan SMP 2 roboh).     

Pemerintah setempat juga melaporkan bahwa bangunan parkir milik polsek di wilayah Kecamatan Lage, Poso, roboh. Sementara, tidak ada dampak kerusakan maupun korban di wilayah Poso Pesisir Selatan, seperti Pamona dan Lore Tengah. Hingga kini, BPBD masih mendata dampak gempa.

"Upaya penanganan darurat, BPBD telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait dan pihak kepolisian. BNPB juga terus memonitor perkembangan lapangan dan penanganan darurat pascagempa. Tim Reaksi Cepat BNPB telah berangkat ke Poso untuk mendampingi BPBD," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2017).

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan 6,6 SR terjadi di 38 kilometer Barat Laut Poso, 58 kilometer Timur Laut Sigi atau 75 kilometer di Tenggara Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin (29/5), pukul 21.35 WIB. Pusat gempa di darat pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini, sudah terjadi 14 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang terus mengecil. Hal ini adalah alami karena sistem lempeng mencari keseimbangan setelah terjadi gempa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya