Ade Rai dan Kekuatan Tri Hita Karana

Ade Rai menjelaskan Tri Hita Karana adalah sebuah konsep kosmologi yang menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 21 Jul 2017, 14:51 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 14:51 WIB
sidomuncul
Binaragawan Ade Rai berdiskusi di atas perahu di tengah terik matahari Rawa Pening (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Binaragawan Ade Rai mampu bertahan sebagai ikon di iklan minuman energi Kuku Bima Energy Sido Muncul. Sosoknya tak tergantikan meski usianya terus bertambah. Di balik itu, ternyata ada kesesuaian antara dirinya dengan Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat.

Menurut Ade Rai, iklan Sido Muncul yang dibintanginya membawa konsep berbeda. Tidak semata-mata berjualan, tetapi ada juga pesan-pesan "terselubung" di baliknya. Ade Rai melihat iklan-iklan yang dibintanginya tak lepas dari konsep kosmologi Tri Hita Karana, yakni konsep semesta yang merupakan falsafah hidup dahsyat. 

"Dengan Tri Hita Karana, ada roh untuk menjaga  keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi. Di Bali konsep itu sudah menginternal pada masyarakatnya," kata Ade Rai kepada Liputan6.com, Kamis, 20 Juli 2017. 

Tri Hita Karana adalah konsep kosmologi yang menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan Tuhan yang saling terkait satu sama lain. 

Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang serta selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan menghindari segala tindakan buruk. Hidupnya akan seimbang, tenteram, dan damai.

Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat menunjukkan gulma eceng gondok yang merusak danau Rawa Pening. (foto : Liputran6.com / edhie prayitno ige)

"Saya melihat dari iklan-iklan Sido Muncul di mana saya diajak, selalu mengajarkan tiga hal itu. Intinya bersumber pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan alam lingkungannya, dan manusia dengan sesamanya," kata Ade Rai.

Tak disangka, pria berotot ini memiliki kelembutan tutur kata dan sikap yang paripurna. Secara ekstrem Ade menjelaskan bahwa alam tidak perlu diselamatkan jika manusia tidak berbuat apa-apa. Konsep yang menjadi roh iklan-iklan Sidomuncul itu dirasa sebagai penyeimbang dan bahkan negasi pandangan hidup modern yang lebih mengedepankan individualisme dan materialisme.

"Sangat paradoks, di mana roh Tri Hita Karana ini justru dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian, dan gejolak. Jika berhubungan dengan alam, seakan alam akan bilang 'hai manusia aku sebenarnya tak perlu diselamatkan jika kau tak berbuat apa-apa yang merusak padaku'. Dahsyat, kan?" kata Ade.


Gerbang Kesejahteraan

sidomuncul
Ade Rai dengan rendah hati melayani foto bersama masyarakat Rawa Pening. (foto : Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Sementara itu Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, mengaku dia tak semata-mata memperdagangkan produk. Namun, iklan semacam itu justru menguntungkan. Bukan hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga menguntungkan masyarakat.

"Yang jelas produk kita makin dicintai masyarakat. Entah berujung pada membeli atau tidak. Namun mencintai produk negeri sendiri, ibaratnya kita sudah berada di gerbang masuk kesejahteraan. Tinggal melangkahkan kaki. Masalahnya mau apa enggak," kata Irwan Hidayat.

Irwan sendiri mengaku sangat peduli dengan alam Indonesia, sebab perusahaannya juga memanfaatkan bumi Indonesia. Irwan berharap iklan-iklan perusahaannya, baik seri pariwisata maupun penyelamatan lingkungan, sanggup menginspirasi pemangku kepentingan. Bahkan bisa menggerakkan pemerintah untuk tak lagi berwacana, tetapi juga berbuat.

Ade Rai menyebutnya sebagai ajakan menabung karma baik. "Ya, iklan itu kita sikapi sebagai perbuatan menabung karma baik," kata Ade.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya