Goyang Despacito Sambut Hujan Pagi di Tarakan

Alunan Despacito menjadi lagu penutup zumba yang berlangsung sekitar 30 menit.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Agu 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 06:00 WIB
Goyang Despacito
Goyang Despacito Sambut Hujan Pagi di Tarakan. Foto: (Dinny Mutiah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tarakan - Demam lagu Despacito yang mendunia rupanya juga menjangkiti warga Tarakan, Kalimantan Utara. Begitu intro diputar, warga baik kaum muda maupun tua langsung bergoyang.

Sebagian yang hapal lirik lagu yang disebut erotis bahkan langsung bersenandung. Gerak mereka makin menjadi saat instruktur zumba, seorang lelaki bertubuh tambun, dengan hebohnya bergoyang di atas panggung.

Sekitar 100an orang bergoyang bersama pada Minggu pagi, 13 Agustus 2017, di sekitar Stadion Datu Adil itu. Padahal, hujan yang turun sejak dini hari masih awet mengiringi acara pembuka Jalan Sehat 5 Km.

Acara tersebut digelar untuk memeriahkan HUT RI ke-72 sebagai bagian program BUMN Hadir Untuk Negeri. Khusus untuk di Tarakan, Kementerian BUMN menugaskan PT RNI dan Perum Bulog bersama-sama.

Alunan Despacito ternyata menjadi lagu penutup zumba yang berlangsung sekitar 30 menit. Meski begitu, keringat yang diharapkan cukup mengalir deras. Dengan catatan, seluruh gerakan diikuti sungguh-sungguh.

Wali Kota Tarakan, Sofian Raga menuturkan, antusiasme warga berolahraga pada Minggu pagi itu bukan hal luar biasa. Hal itu, kata dia, sudah dibiasakan melalui program Senam Bersama andalan pemerintah. Dalam program itu, warga diwajibkan berolahraga bersama di tempat masing-masing.

"Saya keliling setiap Minggu ke kelurahan-kelurahan sambil silaturahmi dengan warga. Ada 20 kelurahan di Tarakan ini," kata Sofian kepada Liputan6.com.

Untuk menarik perhatian warga, ia meminta panitia menyediakan doorprize tiap minggu. "Doorprize-nya bisa berbentuk kue, roti. Kecil-kecil saja, yang penting senang-senang," ucapnya.

Ia menyebut program Senam Bersama cukup berhasil meningkatkan tingkat kesehatan warga. Di sisi lain, acara olahraga juga dinilai efektif untuk mempererat hubungan antarmasyarakat. Keakraban itu penting, kata dia, mengingat penduduk Tarakan yang berjumlah 120 ribu itu terbilang plural.

"Penduduk kita ini bertambah 10 ribu sampai 12 ribu per tahun, dari seluruh Indonesia. Jadi, Tarakan itu Indonesia Raya," katanya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya