Geger Warga Sekampung Kena Scabies, Dinkes Buru Kutu Tikus

Kepala desa setempat menyebutkan, baru kali ini warganya terkena serangan scabies secara masif.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 11 Sep 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 13:30 WIB
Serangan Scabies
Warga menjemur perlengkapan tidur agar kuman penyebab scabies mati. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara – Seratusan orang di Desa Kaliurip, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tiba-tiba terjangkit scabies. Penderita terbanyak adalah anak-anak.

Penyakit kulit itu mulai mewabah ketika ada seorang anak perantauan yang pulang ke kampung tersebut dan menularkan kepada rekan sebayanya. Celakanya, warga yang tertular itu tak secepatnya berobat. Akibatnya, wabah scabies ini semakin menyebar luas.

"Ini sebenarnya penyakit yang sangat biasa. Tapi jumlah penderitanya memang banyak," kata Ahmad, Sabtu, 9 September 2017.

Dia menjelaskan, penyakit ini mudah mewabah jika lingkungan kotor. Itu sebabnya, dia menganjurkan agar masyarakat membunuh kuman secara alami, yakni dengan menjemur alas tidur, kasur, karpet, bantal dan sebagainya.

"Dengan dijemur, kuman-kumannya akan mati," ujar dia.

Dinas Kesehatan Banjarnegara juga telah menerjunkan tim kesehatan dari Puskesmas Madukara untuk mendata dan mengobati warga di kampung itu. Ahmad juga curiga, penyakit ini cepat sekali menyebar lantaran ada hewan pembawa scabies itu. Yang dikhawatirkan adalah penyakit itu dibawa oleh kutu yang disebut "kemerki", yakni kutu dengan inang tikus.

"Nah, kalau wabah yang ini sulit. Kemerki itu lo. Harus disemprot insektisida ini kalau kayak gini. Tapi laporannya belum masuk. Mungkin Senin laporan yang sudah lengkap," dia menerangkan.

Sementara, Kepala Desa Kaliurip Sudibyo mengatakan, baru kali ini wabah scabies menimpa desanya. Dia mengatakan sebelumnya tak pernah penduduk desa terserang scabies secara masif.

Sejauh ini, beberapa warga yang terkena penyakit dengan gejala gatal, melepuh, dan tumbuh bintil bernanah, dan kadang disertai demam itu telah berobat ke dokter. Namun, penyakit yang sempat mereda itu kembali muncul.

"Penyakit cepat menyebar terutama ke anak-anak. Kalau rumah yang sudah terdata kena itu sedikitnya ada 20-an rumah," ujar Sudibyo.

Pemerintah desa dan petugas puskesmas lantas melakukan pengobatan massal dan menyosialisasikan langkah pencegahan. Antara lain dengan perilaku hidup sehat. Seluruh warga dianjurkan untuk mencuci pakaian atau perlengkapan tidur dengan air panas dan menjemur saat matahari bersinar terik.

Sudibyo mengungkap, wabah scabies rupanya tak hanya menyerang warga Desa Kaliurip. Penyakit serupa juga terjadi di beberapa desa lain di Kecamatan Madukara, Banjarnegara.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya