Misi Besar Melepas Ikan Mungil di Selokan Kota Semarang

Warga boleh membakar ikan yang ditebar di selokan-selokan Kota Semarang asal sudah cukup dewasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2017, 19:01 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2017, 19:01 WIB
Ikan-Ikan Mungil Ditebar di Selokan Kota Semarang
Ilustrasi kolam ikan

Liputan6.com, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menginisiasi program penggunaan parit-parit atau selokan yang ada di perkampungan sebagai tempat pembibitan ikan yang menghasilkan. Seperti yang dilakukan Hendi, sapaan akrab wali kota, dengan melepas setidaknya 20 ribu benih ikan di selokan yang ada di wilayah RW 4 di kawasan Mangkang Kulon, Semarang.

"Ini adalah titik yang kedua. Sebelumnya, kami lakukan ini di Karangmalang, Mijen. Minggu depan, kami akan lakukan di Lamper, Semarang Selatan, dan seterusnya," katanya, Senin, 25 September 2017, dilansir Antara.

Targetnya, kata politikus PDI Perjuangan itu, setiap kecamatan memiliki kawasan yang selokannya bersih dengan banyak ikan. Ia menargetkan ada 16 kecamatan di Kota Semarang yang menerapkan program tersebut pada tahun ini.

Hendi menjelaskan gerakan tersebut untuk mengajak masyarakat agar selalu menjaga kebersihan selokan dan saluran yang ada di lingkungan sekitar, yakni untuk tempat budi daya ikan.

"Ada tiga konsep yang ingin saya galakkan terkait kebersihan selokan, yakni membersihkan saluran secara rutin, memelihara ikan, dan tidak membuang sampah di saluran air, parit, atau selokan," katanya.

Dengan terpeliharanya ikan secara baik di selokan-selokan yang ada, lanjut dia, masyarakat sekitar juga bisa merasakan manfaatnya untuk produktivitas wilayah, dengan memanen ikan jika sudah besar.

"Kalau salurannya kotor, ikannya kan tidak bisa hidup. Masyarakat juga tidak bisa memanen ikan. Jadi, mau tidak mau kebersihan saluran ini harus dijaga bersama oleh masyarakat," kata sosok asli Semarang itu.

Yang jelas, kata dia, gerakan ubah parit jadi tempat pembibitan ikan itu menjadi salah satu upaya mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan yang produktif dan cantik, sebagaimana program kampung tematik.

"Nantinya, silakan saja mau diapakan ikannya. Mau dibuat ikan bakar silakan, mau dijual ke pasar dan hasilnya untuk pembangunan wilayah sekitar juga boleh. Silakan saja ikan-ikan ini dikelola dengan baik," katanya.

Sebagaimana program Kampung Pelangi, Hendi juga bersinergi dengan berbagai pihak, terutama swasta untuk penebaran bibit ikan tersebut. Tidak hanya bekerja sama dengan swasta, Hendi juga mengajak masyarakat dan pemerintah kota untuk menjalankan program ini.

Dari 20 ribu bibit ikan yang disebar, sebanyak 15 ribu bibit merupakan bantuan perusahaan swasta, 2.000 bibit swadaya masyarakat, dan 3.000 bibit dari Dinas Perikanan Kota Semarang.

"Ini lebih dari sebuah program. Upaya mengubah parit menjadi tempat pembibitan ikan ini harus menjadi gerakan. Jadi, harapannya bisa lebih dari 16 titik yang sudah ditargetkan," kata Hendi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya