Tumbangnya 2 Anggota Perguruan Silat di Tangan Bonek

Dua anggota perguruan silat yang tumbang di tangan Bonek, meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 03 Okt 2017, 02:02 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 02:02 WIB
Tumbangnya 2 Anggota Perguruan Silat di Tangan Bonek
Dua anggota perguruan silat yang tumbang di tangan bonek, meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Surabaya - Dua anggota Perguruan Silat Teratai Hati bernama Eko Ristanto (25), warga Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro, dan Aris (20), warga Simorejosari, Bojonegoro, Jawa Timur, tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bakti Rahayu.

Keduanya mengembuskan nafas terakhir setelah terlibat bentrokan dengan Bonek Surabaya. Kejadian itu terjadi usai laga kompetisi Liga 2 babak 16 besar antara Persebaya dan Persigo Semeru di bundaran Karang Poh, Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Minggu dini hari, 1 Oktober 2017.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, kejadian itu berawal saat sekitar 100 sepeda motor yang dinaiki anggota Perguruan Silat Teratai Hati pergi menuju ke arah Gresik. Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan Bonek di Balongsari, Surabaya.

"Pada waktu pertemuan itu ada sedikit permasalahan dan gesekan kecil. Dan anggota kami sudah sigap dan sudah langsung melerai," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes M. Iqbal di halaman Mapolrestabes Surabaya, Minggu, 1 Oktober 2017.

Namun, mantan Kapolres Gresik itu mengatakan persoalan itu ternyata tak kunjung selesai setelah dilerai. Gesekan antara anggota perguruan silat dan sejumlah Bonek kembali terjadi hingga memancing bentrokan sekitar pukul 23.00 WIB.

"Kejadian tersebut terjadi kembali saat antara mereka perguruan silat itu kembali dan spontanitas ada Bonek yang melihat terdapat label salah satu perguruan silat. Maka, terjadilah perkelahian. Karena tidak seimbang, dua orang itu luka parah di tempat kejadian perkara," tutur Iqbal.

Atas insiden yang menewaskan dua anggota perguruan silat itu, Polrestabes Surabaya langsung mempertemukan perwakilan kedua belah pihak yang bertikai untuk meredam suasana. Polisi juga memastikan meneruskan penyelidikan atas kasus tersebut.

"Peristiwa ini juga sepenuhnya adalah tanggung jawab kami karena tragedi tersebut berada di wilayah hukum Polrestabes Surabaya dan saat ini pun Kasat Reskrim sudah menyelidiki," kata Iqbal.

Sementara itu, Andi Peci, perwakilan bonek Surabaya, menyampaikan belasungkawanya. "Saya berharap kejadian seperti ini bisa jadi yang terakhir kalinya dan ke depan bisa membuat kami (bonek) semakin dewasa," kata Andi Peci.

Bahkan, ia selaku perwakilan bonek siap diperiksa polisi terkait peristiwa yang menewaskan dua anggota Perguruan Silat Teratai Hati Surabaya itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya