Puluhan Anak Badui Belum Dapat Vaksin Measles Rubella

Anak-anak Badui ini ikut orangtuanya berladang di tengah hutan selama berbulan-bulan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2017, 10:03 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 10:03 WIB
20170601-Membangun Kembali Rumah Baru Masyarakat Suku Baduy Luar-Fery
Sejumlah perempuan Suku Baduy Luar berjalan di lokasi bekas kebakaran Kampung Cisaban II, Desa Kanekes, Banten, Kamis (01/6). Warga Baduy Luar mulai membangun kembali rumah mereka yang terbakar beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Lebak - Anak-anak Badui yang tinggal di ladang huma bersama orangtuanya belum mendapatkan vaksin Measles Rubella (MR) dari petugas kesehatan.

"Kami sama sekali tidak ada petugas kesehatan yang datang ke sini untuk memvaksin MR anak," kata Santa (45), seorang warga Badui, saat ditemui di ladang huma kawasan hutan Blok Cicuraheum Perum Perhutani Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak, Rabu (1/11/2017).

Selama ini Santa tidak begitu mengetahui adanya pemberian imunisasi MR yang dilaksanakan Dinas Kesehatan sejak September-Oktober 2017. Sebab, dirinya bersama tiga anaknya tinggal sementara di kawasan hutan untuk bertani di ladang huma.

Selain Santa dan anak-anaknya, banyak anak Badui yang dibawa orangtuanya ke ladang huma. Mereka tinggal di saung-gubuk yang terbuat dari bambu dan kayu beratap rumbia.

"Kami tentu akan menerima petugas kesehatan jika vaksin imunisasi MR bisa menyehatkan tubuh anak," kata Santa.

Santa mengatakan, dirinya bersama keluarga sudah tinggal di saung gubuk tiga bulan. Hingga saat ini sejumlah warga Badui belum kembali ke permukiman Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar.

Sebab, dirinya bersama keluarga mengembangkan pertanian padi huma, juga tanaman palawija, dan hortikultura untuk mempertahankan kehidupan keluarga.

Bahkan, anak-anak yang berusia dua sampai 12 tahun menjadikan halaman saung gubuk sebagai arena bermain sehari-hari. "Beruntung, ketiga anak itu dalam kondisi sehat," katanya.

Begitu juga Tinggal (40), warga Badui yang lahan pertaniannya tidak jauh dengan Santa, mengatakan dirinya belum mengetahui adanya pemberian vaksin imunisasi MR kepada anak-anak secara nasional itu.

Sebab, dirinya bersama keluarga tinggal di hutan untuk membuka padi huma, apalagi saat ini memasuki musim tanam padi huma. "Kami tidak masalah pemberian vaksin MR itu untuk kesehatan anak," katanya.

Menurut dia, selama tinggal di kawasan hutan untuk bercocok tanam padi huma, tidak ada petugas kesehatan yang datang ke sini. "Biasanya, kami bersama keluarga kembali ke permukiman Badui setelah panen padi huma," katanya.

Sebagai informasi, warga Badui mengembangkan pertanian di lahan-lahan perbukitan sekitar Kecamatan Leuwidamar, Gunungkencana, Cileles, Sobang, Bojongmanik, Cirinten dan Muncang.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah mengakui pihaknya belum melakukan vaksin MR kepada semua anak Badui.

Pasalnya, sebagian besar anak Badui itu dibawa oleh orangtuanya di kawasan hutan untuk bercocok tanam padi huma.

Apalagi, saat ini memasuki musim tanam atau ngaseuk, sehingga petugas kesehatan belum bisa memberikan vaksin MR kepada anak-anak yang dibawa orangtuanya ke ladang huma.

Biasanya, petugas bisa melakukan vaksin MR kepada anak-anak Badui ketika mereka kembali ke permukiman, seperti saat merayakan kegiatan acara Kawalu maupun Lebaran Badui.

Warga Badui yang berada di kawasan hutan kembali ke permukiman perkampungan Badui dan berkumpul bersama sanak keluarga serta kerabataya.

"Kami bisa melaksanakan imunisasi vaksin MR jika anak-anak Badui sudah kembali ke perkampungannya," katanya.

Firman menambahkan pencapaian realisasi imunisasi vaksin MR yang dilaksanakan sejak September sampai 14 Oktober 2017, yakni 95,03 persen dari target nasional. Dia mengakui pihaknya kesulitan mencapai 100 persen dari jumlah sasaran anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya