Liputan6.com, Kebumen - Sebagaimana kebiasaan warga pedesaan, Jumat sore, sekitar pukul 16.30 WIB, Siem (49) bersantai di rumahnya di Desa Tunjungseto Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen, seusai seharian bekerja di ladang.
Tiba-tiba, ia mendengar teriakan keras dari rumah tetangganya, pasangan suami istri, SJ alias Jono (49) dan MA. Spontan, Siem bergegas mendatangi asal suara. Di ruang tamu, ia melihat SJ menelungkup di lantai.
Kemudian Siem berupaya membalikkan tubuh SJ. Saat itu, SJ sudah dalam keadaan lemas. Sementara, mulut SJ mengeluarkan busa. Dihinggapi khawatir, Siem berteriak memanggil tetangga-tetangganya. Saat warga tiba, tubuh SJ sama sekali tak bergerak untuk selama-lamanya.
Advertisement
Kepala Sub Bagian Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto menduga faktor ekonomi memicu SJ nekat bunuh diri. Hal itu diketahui setelah saksi menemukan gelas yang diduga bekas racun dan surat yang ditujukan kepada istri dan anaknya.
Baca Juga
"Diperkirakan, itu adalah surat wasiat yang sengaja ditulis oleh korban sebelum bunuh diri," ucap Willy, Sabtu, 4 November 2017.
Willy menjelaskan, selama ini SJ berprofesi sebagai tukang parkir di Kawasan Kalitengah, Gombong. Saat ditemukan tak bernyawa, SJ hanya tinggal berdua dengan salah satu anaknya, Susan. Sementara, istrinya tengah menunggui kelahiran cucu pertama dari anak sulungnya, Silvi, di Jakarta.
Dalam surat yang yang ditulis dalam bahasa campuran Jawa dan Indonesia, SJ meminta maaf kepada istri dan kedua anaknya, Silvi dan Susan. Ia berpamitan akan pulang kepada Tuhan. Ia juga berpesan agar istri dan anaknya membayar arisan yang masih menjadi tanggungannya.
Secara lengkap, begini isi surat yang ditulis Jono. "Silvi Susan Mamake, aku minta maaf, bok ana salah lupute, jono dimaafi ya, aku arep balik ke rahmatuloh. Aku duwe tanggungan arisan tolong diberesi ya Mak, terimakasih, selamat tinggal."
Artinya, "Silvi, Susan dan Mama. Saya minta maaf. Jika ada salah, Jono dimaafkan ya. Saya mau pulang ke Rahmatullah. Saya memiliki tanggungan arisan tolong dibereskan ya, Ma. Terima kasih. Selamat tinggal."
Willy menambahkan, olah TKP Tim Inafis Polres Kebumen dan Unit Reskrim Polsek Sempor menunjukkan kesimpulan tak terjadi tanda-tanda tindak kriminal. Ini juga diperkuat dengan keterangan petugas medis bahwa mulut berbusa merupakan tanda-tanda keracunan.
"Jenis racunnya masih diuji laboratorium," kata Willy.
Saksikan video pilihan berikut ini: