Menantu Tenggak Racun Usai Curhat ke Mertua

Tiba-tiba keluar buih dari mulut si menantu usai dinasehati oleh mertuanya.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 12 Okt 2017, 18:03 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 18:03 WIB
Tenggak Racun
Petugas Inafis Polres Kebumen menemukan gelas berisi air yang dicampur potasium. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/Polres Kebumen)

Liputan6.com, Kebumen - Delik (55) dengan sabar mendengarkan keluh kesah Aminah Susanti (33) menantunya. Malam itu, Aminah bercerita mengenai hutang-hutang yang membelitnya.

Selama ini, menantu yang telah memberinya tiga cucu itu memang tinggal serumah dengannya di Gombong Kabupaten Kebumen. Sementara, suami Aminah, yang juga anak lelakinya, bekerja di Bandung sebagai buruh bangunan.

Lantaran sudah malam, Aminah pun berpamitan tidur. Maklum, saat itu, sudah pukul 22.00 WIB. Persis sebelum masuk ke kamar , Delik melihat Aminah membuat segelas minuman. Tetapi, ia tak mengerti jenis minuman apa yang dibuat oleh menantunya itu.

Tak lama kemudian, Delik mendengar Aminah menangis di dalam kamar. Delik pun tergerak menyusulnya. Dinasihatinya supaya Aminah bersabar. Diucapkannya istighfar berkali-kali agar Aminah mengikuti.

Saat dinasihati, tiba-tiba Aminah kejang-kejang. Sementara, dari mulutnya keluar buih putih. Panik, Delik pun berteriak memanggil tetangganya. Cucu-cucunya pun saat itu turut terbangun kaget.

Oleh tetangganya, Aminah kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Gombong. Sayang, Aminah tak tertolong. Senin, 9 Oktober 2017 menjelang tengah malam, Aminah dinyatakan meninggal dunia.

Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti mengatakan begitu memperoleh informasi kematian tak wajar itu, unit Reskrim Polsek Gombong dan Inafis Polres Kebumen segera bergerak ke RS Muhammadiyah untuk menyelidiki kasus ini.

Petugas kemudian mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi, terutama yang saat itu bersama Aminah, Delik. Dalam olah TKP itu, petugas menemukan sisa zat kimia potasium yang dicampurkan ke dalam segelas air putih.

"Kepada petugas yang datang untuk melakukan oleh TKP saksi mengatakan, sebelum kejang dan meninggal, korban sempat membuat minuman itu," kata Titi, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa , 11 Oktober 2017.

Menurut Titi, pernyataan saksi itu itu diperkuat hasil pemeriksaan petugas medis RS PKU Muhamadiyah Gombong. Korban meninggal karena keracunan minuman. Di tubuh sang menantu itu juga tidak ditemukan tanda yang mengarah ke penganiayaan.

"Penuturan dari pihak keluarga korban, korban saat ini sedang terlilit hutang. Korban mencampurkan minumannya dengan potasium. Korban sengaja mengakhiri hidupnya," dia menjelaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini!

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya