Keris Raksasa Asal Yogyakarta Jadi Ikon Kota Jambi

Proses pemasangan keris di Kota Jambi itu awalnya sempat menuai penolakan dari sejumlah masyarakat

oleh Bangun Santoso diperbarui 14 Nov 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2017, 10:30 WIB
Tugu Keris Siginjai Kota Jambi
Proses pemasangan tugu Keris Siginjai di Kota Jambi. (Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Pemerintah Kota Jambi tengah mempercantik wajah Kota Jambi. Usai membangun sejumlah taman kota, kini tugu jam yang berada di pusat kota bakal diganti dengan tugu keris sepanjang 9 meter yang dibuat para perajin asal Yogyakarta.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Jambi, Farti Suandri, mengatakan bahan pembuatan keris yang diberi nama Keris Siginjai itu menggunakan tembaga murni. Keris memiliki panjang sembilan meter dengan berat mencapai 900 kilogram.

Pemugaran tugu itu sendiri sudah berlangsung sejak pertengahan tahun ini. Menelan anggaran APBD Rp 3,5 miliar, pembangunannya ditargetkan selesai Desember 2017.

"Proses pemasangan keris sudah dilakukan, kemudian dilanjutkan pengerjaan sejumlah ornamen tugu," ujar Fatri, Selasa (14/11/2017).

Tugu tersebut berada di jalur utama kawasan perkantoran Wali Kota Jambi. Lokasinya tepat berada di depan kantor Wali Kota Jambi. Tak jauh dari lokasi tugu juga terdapat sejumlah taman yang sebelumnya sudah diperbaharui oleh Pemkot Jambi.

Pemasangan keris dibuat menghadap ke atas dengan sebuah tangan menggenggam gagang keris. Sementara lokasi bundaran tugu di bagian bawah rencananya bakal diperkecil dari sebelumnya. Ini bertujuan agar tidak mengganggu lalu lintas.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

Menuai Pro-Kontra

Tugu Monas Jambi
Penampakan tugu jam atau tugu monas Kota Jambi sebelum diganti tugu Keris Siginjai. (Liputan6.com/B Santoso)

Rencana mengganti tugu Monas dengan tugu keris Siginjai dicetuskan Wali Kota Jambi, Sy Fasha. Keris Siginjai sendiri adalah lambang perjuangan Kesultanan Jambi. Keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari perjuangan rakyat Jambi pada masa penjajahan Belanda.

Namun pada perjalanannya, beberapa kelompok masyarakat menentang rencana penggantian tugu tersebut. Masyarakat yang menolak menilai rencana tersebut hanya menghambur-hamburkan anggaran daerah saja. Sebab, masih banyak program lain yang lebih penting ketimbang membangun tugu.

Apalagi, tugu jam yang akan diganti itu juga sudah menjadi bagian sejarah Kota Jambi. Keberadaanya sudah lama berdiri sejak puluhan tahun. Oleh warga Jambi, tugu jam tersebut juga kerap disebut dengan Monas. Sebab, penampakannya hampir mirip bangunan Monas di Jakarta.

"Keberadaan tugu keris Siginjai bisa menjadi ikon yang sakral akan adat budaya Melayu Jambi. Sekaligus menghormati perjuangan leluhur," ujar Wali Kota Jambi, Sy Fasha, atas rencana pembangunan tugu keris Siginjai.

Sejumlah kelompok masyarakat sempat menggelar beberapa kali aksi penolakan di kawasan tugu tersebut. Namun Pemkot Jambi tak bergeming dan proses pembangunan tetap dilanjutkan hingga kini.

Sementara Ketua Lembaga Adat Melayu Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi, Azrai Al Basyari mengatakan, keris Siginjai merupakan suatu lambang kehormatan dan kemuliaan bagi 'rajo' atau sultan Jambi.

Keberadaannya dinilai bisa menjadi nilai sejarah sekaligus menjadi ikon adat dan budaya Melayu Jambi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya