Bandara Lombok Tetap Pantau Perkembangan Letusan Gunung Agung

Aktivitas penerbangan dan operasional di Bandara Lombok, NTB, tetap berjalan normal meski Gunung Agung meletus.

oleh Dewi DiviantaLiputan6.com diperbarui 22 Nov 2017, 00:01 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 00:01 WIB
Bandara Internasional Lombok atau Lombok International Airport. (Ilyas/Liputan6.com)
Bandara Internasional Lombok atau Lombok International Airport. (Ilyas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mataram - General Manager Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport, I Gusti Ngurah Ardita mengungkapkan, aktivitas penerbangan dan operasional bandara tetap berjalan normal meski Gunung Agung meletus.

"Sampai saat ini, tidak ada dampak terhadap penerbangan di Lombok Internasional Airport (LIA)," ucap I Gusti Ngurah Ardita melalui pesan WhattApps, Selasa, 21 November 2017, dilansir Antara.

Kendati demikian, pihak Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat, tetap memantau setiap situasi dari perkembangan erupsi Gunung Agung di Pulau Bali. "Kami tetap memonitor perkembangan aktivitas Gunung Agung," katanya.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Agung di Karangasem, Bali, meletus dengan menyemburkan abu berwarna kelabu berketinggian sekitar 700 meter di atas puncak, Selasa malam tadi sekitar pukul 17.05 Wita.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana saat dikonfirmasi di Denpasar, menjelaskan abu letusan Gunung Agung bertiup lemah ke arah timur-tenggara.

"Masyarakat agar tetap tenang, namun agar senantiasa mengikuti rekomendasi PVMBG dalam status level III siaga," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Rekomendasi PVMBG

Gunung Agung Meletus
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus mengeluarkan asap kelabu tebal setinggi 700 meter sejak Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita. (Foto: PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM/BNPB)

Adapun dalam laman magma.vsi.esdm.go.id disebutkan juga rekomendasi bahwa jika Gunung Agung meletus, maka potensi bahaya lain yang dapat terjadi adalah hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya.Hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar Zona Perkiraan Bahaya, bergantung pada arah dan kecepatan angin. PVMBG memberikan rekomendasi agar hal itu dapat diantisipasi sejak dini, terutama dalam menentukan lokasi pengungsian.

Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut pada manusia, maka diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar gunung berapi itu segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.

PVMBG meminta masyarakat di sekitar Gunung Agung Agung dan pengunjung, wisatawan agar tak berada, tidak melakukan pendakian dan tak beraktivitas apa pun di Zona Perkiraan Bahaya.

Rincinya di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius enam kilometer dari kawah puncak gunung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 7.5 kilometer.

Penerbangan di Bandara Bali Normal

Gunung Agung
Gunung Agung di Bali meletus. (Liputan6.com/Istimewa)

Sementara itu, PT Angkasa Pura (AP) I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengatakan operasional di bandara setempat masih normal setelah PVMBG menyebutkan Gunung Agung menyemburkan abu tebal berketinggian 700 meter.

Arie mengatakan, berdasarkan informasi BMKG, saat ini arah angin tidak menuju bandara karena bertiup timur-tenggara.

"Aktivitas penerbangan masih berjalan dan tidak ada gangguan untuk sementara," ujar Kepala Humas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Selasa, 21 November 2017.

Menurut Arie, hingga pukul 20.00 Wita, penerbangan di bandara itu masih sesuai jadwal dan belum ada pembatalan, penundaan atau pengalihan penerbangan.

"Pemantauan visual melalui laporan pilot masih tetap dijalankan," kata Arie.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya menyebutkan Gunung Agung meletus dengan menyemburkan abu berwarna kelabu pada ketinggian sekitar 700 meter di atas puncak sekitar pukul 17.05 Wita.

Abu letusan menyembur saat status gunung setinggi 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berada dalam status Siaga atau level III.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya